IDFA membantu Google untuk membantu mereka menautkan pengguna program iklan yang sama di berbagai program.
Kode tersebut menjadi penting untuk menentukan kepada siapa sebuah iklan ditampilkan dan melacak apakah iklan tersebut mendorong mereka untuk melakukan pembelian.
Namun, Apple mengatakan bahwa awal tahun ini akan mengharuskan aplikasi menampilkan pesan pop-up kepada pengguna untuk mendapatkan persetujuan mengakses IDFA mereka.
Facebook dan pembuat aplikasi lainnya khawatir peringatan tersebut dapat membuat pengguna enggan untuk menyetujuinya, yang akan berdampak pada lumpuhnya penjualan iklan.
Baca Juga: Kemenkominfo : Sebanyak 30 Persen Masyarakat Indonesia Ragukan Vaksinasi Covid-19, Kenapa ?
Sementara Google, karena pengguna aplikasi biasanya log in, perusahaan teknologi itu punya alternatif pelacakan dari IDFA, dan dengan demikian bisnis iklan kemungkinan besar tidak akan terpengaruh oleh perubahan Apple.
Namun, Google memperingatkan bahwa pengiklan yang mengandalkan perangkat lunak iklan seluler akan mengalami hasil yang lebih lemah tanpa akses IDFA.
Google mengatakan sedang mengembangkan alternatif untuk klien tetapi mungkin tidak segera tersedia.
Google menambahkan bahwa klien dapat menggunakan perangkat lunaknya terlepas dari apakah mereka menampilkan pop-up dan mendapatkan persetujuan yang diperlukan, dan tidak membuat rekomendasi apa pun tentang apa yang harus mereka lakukan.