BRI Alokasikan Capex Hingga 4 Persen Untuk Akselerasi Transformasi Digital

- 2 November 2020, 22:36 WIB
BANK BRI akselerasi layanan keuangan berbasis digital di Indonesia.
BANK BRI akselerasi layanan keuangan berbasis digital di Indonesia. /DOK. bri.co.id/

UTARA TIMES - Sebagai bank dengan aset terbesar di Indonesia,   PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) tbk mengalokasikan 4 persen dari total pendapatan perusahaannya.

Hal ini bertujuan untuk belanja modal dalam rangka akselerasi transformasi digital, termasuk di dalamnya membangun kapabilitas financial technology (fintech).

Seiring perubahan perilaku nasabah di era disrupsi teknologi pada masa pandemi Covid-19 saat ini. Membangun ekosistem digital sebagai bagian dari transformasi digital agar perusahaan tetap unggul dan memberikan inovasi layanan yang lebih baik kepada masyarakat.

Baca Juga: Cabai dan Bawang Merah Jadi Penyebab Inflasi di Bulan Oktober

Indra Utoyo, Direktur Digital, Teknologi Informasi dan Operasi mengatakan perusahaan terus melakukan inovasi-inovasi dengan membangun ekosistem digital dalam rangka transformasi.

inovasi, yakni digitize dan digital. Melalui digitize, BRI mengeksploitasi dari bisnis yang ada dengan memanfaatkan teknologi supaya lebih efisien dan produktif.
Adapun strategi digital, terkait menciptakan produk dengan fokus pada customer centric, inovasi dan customer experience yang lebih baik.

Baca Juga: 3 Produk kecantikan untuk atasi Jerawat supaya wajah segar esok hari

“Secara garis besar, kami menyiapkan sekitar 3 hingga 4 persen dari total revenue BRI untuk melakukan transformasi digital. Di dalamnya, termasuk membangun kapabilitas fintech,” ujar Indra, Minggu 01 November 2020 dikutip utara times.com dari pikiran rakyat.com

Perkembangan industri digital telah membuat banyak perilaku nasabah ikut berubah. Hal ini juga terjadi di industri finansial di Tanah Air. Dalam dua tahun terakhir telah banyak perkembangan di lini e-money, peer to peer lending (P2P) dan lain sebagainya.

Akselerasi Transformasi Digital, BRI Alokasikan Capex Hingga 4 Persen dari Total Pendapatan

Baca Juga: Blind Van Resmi di Rilis DFSK Sebagai Produk Perdana

“Sebagai bank, tentu kita tidak boleh berhenti inovasi, justru mempercepat transformasi digital agar dapat memberikan dampak positif bagi nasabah ke depannya. Dengan transformasi digital, BRI bertekad melayani masyarakat sebanyak-banyaknya dengan biaya seefisien mungkin,” lanjut Indra.

Karena hal tersebut, BRI menjajaki masuk ke industri fintech, baik melalui cara kerjasama dengan perusahaan fintech ternama seperti Investree dan LinkAja. Ataupun membangun kapabilitas fintech secara internal seperti BRIAPI, Pinang, dan Ceria.

Pengembangan kapabilitas fintech juga dilakukan BRI pada anak perusahaan yakni BRI Ventures. BRI menyiapkan dana hingga Rp1,5 triliun saat ini untuk melakukan investasi ke fintech melalui BRI Ventures.

Baca Juga: Program BPUM Rp 2,4 Juta Masih dibuka, Bagi yang belum daftar Berikut Syarat lengkapnya

Melalui kerjasama dengan fintech dan membangun kapabilitas digital, BRI berharap pada 2022 mayoritas transaksi nasabah dapat bergeser dari konvensional ke digital. Tren pergeseran nasabah ke digital tersebut sudah terlihat sejak pandemi Covid-19, yakni terjadi percepatan transaksi melalui berbagai saluran digital.

Sebagai contoh, periode Januari-Maret 2020, tercatat transaksi internet banking BRI melonjak 61 persen dan transaksi melalui mesin electronic data captured (EDC) naik 21 persen.
Dengan layanan digital, BRI mempu mencatat efektivitas dalam pengajuan dan penyaluran kredit.

Dalam hal ini, nasabah yang tadinya membutuhkan waktu dua pekan kini menjadi lebih singkat yakni hanya dua menit. BRI sudah menerapkan proses yang fully digital, salah satunya menggunakan biometri.

Baca Juga: Program BPUM Rp 2,4 Juta Masih dibuka, Bagi yang belum daftar Berikut Syarat lengkapnya

Pada masa pandemi saat ini, menurut Indra, BRI juga mengoptimalkan pengembangan BRIBrain sebagai upaya BRI membantu pemulihan ekonomi masyarakat. BRIBrain merupakan terobosan teknologi digital yang dimiliki BRI yakni platform yang menyimpan, memproses dan mengkonsolidasikan informasi dari berbagai aliran data. Platform ini menjadi ‘otak’ bagi BRI untuk mengambil keputusan dalam bentuk BRIScore dengan tepat dan presisi.

“Dengan terobosan ini, BRI dapat meluncurkan produk-produk digital baru yang telah disempurnakan dan menjadi produk digital terdepan di segmennya. Saat ini, BRIBrain dimanfaatkan untuk semua produk digital lending BRI di antaranya Pinang, Ceria, dan KUR e-commerce,” pungkas Indra.***

Artikel ini pernah tayang di pikiran-rakyat.com dengan judul yang berbeda

Editor: Abdul Hapid Badrudin

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x