"mudah" kata Sri, "bila memang seuruh keluarga Kuncoro habis oleh santet seribu hari, untuk apa penerus terakhirnya menghabisi Atmaja dengan santet yg bahkan bukan kuasanya, itu artinya, yg menghabisi Kuncoro adalah keluarga lain yg dibantu oleh Atmaja, begitukan mas yg terjadi"
Sugik lantas menghentikan mobil, ia kemudian tertawa terbahak-bahak, isi kepala Sugik seakan dipaksa kembali untuk mengingat setiap detail dari kejadian itu dan siapa dalang yg bermain dalam tragedi gila itu, tragedi bagaimana Sugik melihat semuanya, mati-satu persatu
seakan nyawa tidak ada harganya, setiap hari, jatuh, mati, satu persatu dari keluarga Kuncoro, tak pandang bulu, anak-anak atau orang dewasa, mati gantung diri, dibunuh, sakit, hingga kecelakaan diluar nalar, Sugik menyaksikan semuanya didepan mata kepalanya sendiri, termasuk
Bagaimana Sugik melihat, Intan Kuncoro, yg tengah mengandung, menghabisi jabang bayi dalam perutnya sendiri, semua itu, diluar nalar pikiran Sugik yg tidak tahu menahu bahwa ia sedang diperdaya oleh Atmaja dan, keluarga itu.
Sugik menatap Sri, lalu berbisik lirih, santet "Janur Ireng" (Janur Hitam) "itu adalah santet yg menghabisi keluarga Kuncoro" dan disini, cerita dimulai.
Anda juga dapat melihat cerita lengkap Sewu Dino PDF melalui link berikut: https://pdfcoffee.com/sewu-dino-pdf-free.html.
Itulah akhir kisah Sewu Dino, ending cerita santet keluarga Atmojo vs keluarga Kuncoro asal Jawa Timur.***