Ini Uraian Cerita KKN di Desa Penari Versi Nur Lengkap, Mulai dari Observasi Desa hingga Ending Kisahnya

- 21 Mei 2022, 17:54 WIB
Ini Uraian Cerita KKN di Desa Penari Versi Nur Lengkap, Mulai dari Observasi Desa hingga Ending Kisahnya
Ini Uraian Cerita KKN di Desa Penari Versi Nur Lengkap, Mulai dari Observasi Desa hingga Ending Kisahnya /Instagram @kknmovie/

setiap patek (batu nisan) ditutupi dengan kain hitam, membuat Nur, atau semua orang, merasa penasaran, apa alasanya? namun Nur, merasakan angin dingin, seperti mengelilinginya, ia tahu, ada yang tidak beres dengan tempat ini. seakan-akan, tempat ini, sudah menolaknya.

ada satu hal yang membuat Nur semakin curiga kepada pak Prabu, dimana tiba-tiba, ia terpicu oleh kalimat Wahyu, kemudian beliau melontarkan ucapan bernada mengancam, seakan-akan, pak Prabu menjaga sesuatu yang sakral namun mengancam. apa yang pak Prabu sebenarnya sembunyikan?!

untungnya, Bima langsung menengahi insiden itu, membuat pak Prabu kembali menjadi pak Prabu yang sebelumnya. namun, Nur, seakan tahu, ia tidak sanggup lagi mengikuti kegiatan keliling desa ini, maka ia, ijin pamit untuk kembali ke penginapan, untungnya, pak Prabu mengijinkanya.

Bima, menawarkan diri untuk mengantar Nur, dan pak Prabu sekali lagi, mengijikan. semua anak melanjutkan tour mereka bersama pak Prabu, sementara Nur dan Bima, berjalan kembali ke area rumah tempat mereka menginap. "onok opo Nur? setan maneh?" (ada apa Nur? ada hantu lagi?)

dari semua anak, memang tidak ada yang lebih mengenal Nur daripada si Bima, temanya bahkan saat mondok dulu. Nur hanya tersenyum kecut, menjawabnya seadanya, bila mungkin kesehatanya sudah menurun, namun Bima tahu, Nur berbohong. "nang kuburan mau, rame ya" (di pemakaman-)

(-tadi, rame ya) ucapan Bima tidak di gubris sama sekali dengan Nur, sehingga Bima akhirnya menyerah, di tengah perjalanan pulang itu, tiba-tiba Bima menanyakan sesuatu yang membuat Nur menaruh curiga pada Bima. "Nur, aku takok. Widya wes nduwe pacar rung?"

(Nur, Widya itu sudah punya pacar apa belum sih?) "piye?" (gimana?) tanya Nur lagi. "kancamu" (temanmu) "Widya loh, wes onok pacar opo durung?" (Widya loh, sudah punya pacar apa belum?) "takono dewe ae yo" (tanyakan sendiri saja ya) Nur tahu, Bima suka kepada Widya hari itu.

Nur yang menghabiskan sebagian siangnya di dalam kamar, terbangun ketika Ayu memanggilnya. semua anak sudah berkumplul, dan Ayu menunjukkan proposal proker mana saja yang sudah di setujui pak Prabu, dimana Ayu, membagi menjadi 3 kelompok, terlepas dari 1 proker kelompok

Widya dengan Wahyu, Nur dengan Anton, sementara Bima dengan Ayu. semua anak sepakat, tidak ada yang komentar banyak, mengingat, Ayu yang paling berjasa sehingga bisa mendapatkan tempat KKN tanpa campur tangan pihak kampus. lusa, adalah awal dari persiapan proker mereka.

sore datang, ketika Nur baru saja selesai merapikan barangnya untuk persiapan proker kelompok, Widya masuk ke kamar. "Nur, ados yok" (Nur, mandi yuk) "nang ndi?" (dimana?) tanya Nur, "nang Bilik sebelah kali, cidek Sinden kui loh, eroh kan awakmu, kolam cilik"

Halaman:

Editor: Abdul Hamid


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah