Tempat menginap untuk laki-laki adalah rumah gubuk yang dulunya seringkali dipakai untuk posyandu, tapi sudah di rubah sedemikian rupa, meski beralaskan tanah, tapi di dalamnya sudah ada bayang (Ranjang tidur) beralasakan tikar.
Baca Juga: Profil dan Biodata Lengkap Apriyani Rahayu, Atlet Ganda Putri Indonesia Peraih Emas di SEA Games 2021
Sedangkan untuk perempuan, menginap di salah satu rumah warga. Di dalam kamar, Widya pun bertanya, maksud ucapanya kepada pak Prabu, karena sepanjang perjalanan, bila dirasakan oleh Widya sendiri, itu lebih dari satu jam, Ayu membantah bahwa lama perjalanan tidak sampai selama itu, anehnya, Nur memilih tidak ikut berdebat.
Nur, lebih memilih untuk diam.
“Ngene, awakmu krungu ora, nang dalan alas mau, onok suara gamelan?” (gini, kamu dengar apa tidak , di jalan tadi, ada suara orang memainkan gamelan?)
“Yo paling onok hajatan lah, opo maneh” (ya palingan ada warga yang mengadakan hajatan, apalagi)
Berbeda dengan Ayu, Nur, menatap Widya dengan ngeri. Sembari berbicara lirih, Nur yang seharusnya paling ceria di antara mereka berkata.
“Mbak, ra onok deso maneh nang kene, gak mungkin nek onok hajatan, nek jare wong biyen, krungu gamelan nang nggon kene, iku pertanda elek” (Mbak, tidak mungkin ada desa lain disini, tidak mungkin ada acara di dekat sini, kalau kata orang jaman dulu, kalau dengar suara gamelan, itu pertanda buruk)
Editor: Anas Bukhori
Terkini
22 September 2023, 20:10 WIB
22 September 2023, 19:30 WIB
22 September 2023, 14:50 WIB
22 September 2023, 14:39 WIB
21 September 2023, 17:00 WIB