Ternyata Ini Sanksi Berat yang Diterima Ayu dan Bima dalam Cerita Asli KKN di Desa Penari Versi Widya Lengkap

- 23 Mei 2022, 17:25 WIB
Sanksi berat yang harus diterima Ayu dan Bima dalam cerita asli KKN di Desa Penari versi Widya lengkap yang ditulis SimpleMan 2019
Sanksi berat yang harus diterima Ayu dan Bima dalam cerita asli KKN di Desa Penari versi Widya lengkap yang ditulis SimpleMan 2019 /@kknmovie

Dari yang pendek, sampai yang tingginya setinggi pohon beringin. Mereka memenuhi sanggar dan sekitarnya. Widya mulai menangis. Suara yang nyaris memenuhi telinga Widya dan hampir membuatnya gila itu tiba-tiba berhenti.

Widya melihat, di depanya, ada yang sedang menari, tariannya hampir membuat semua yang ada di sana melihatnya.

Di sana, Widya menyadari yang menari itu Ayu. Matanya Ayu sembab, seperti sudah menangis lama, tapi gelagat ekspresi wajahnya seperti menyuruh Widya lari, lari, tanpa tahu apa yang terjadi. Widya langsung lari, melewati kerumunan yang sedang melihat Ayu menari di sanggar.

Widya memanjat tempat itu, menangis sejadi-jadinya. Sampai di jalan setapak, Widya dengar anjing menggonggong, tidak beberapa lama, anjing hitam keluar dari semak belukar, setelah melihat Widya, anjing itu lari, Widya mengikuti anjing itu.

Widya keluar dari jalan setapak itu, ketika subuh, terlihat dari langit yang kebiruan. Tapi rupanya, Widya salah. Seorang warga desa kaget bukan main melihat Widya. Dia langsung lari sambil berteriak memanggil warga kampung.

"Widya nang kene, iki Widya wes balik (Widya di sini, anaknya sudah kembali)."

Bingung, hampir semua warga berhamburan memeluk Widya.

Baca Juga: Benarkah Ayu Dijadikan Tumbal dan Menari Mengelilingi Hutan? Simak Alur Cerita KKN di Desa Penari Versi Nur

"Mrene ndok, mrene, awakmu sing sabar yo, awakmu kudu siap yo ambek berita iki (ke sini nak, ke sini, kamu yang sabar ya, kamu harus siap sama berita yang nanti kamu dengar)."

Seorang ibu, memeluk Widya, di matanya ia seperti menahan nangis, Widya hanya gaguk, diam, tidak mengerti. Si ibu menggandeng Widya, Widya masih diam, seperti orang linglung.

Halaman:

Editor: Septia Annur Rizkia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x