Begini Tanggapan Keluarga Bima dan Ayu Asli dalam Kisah Nyata KKN di Desa Penari Versi Nur Lengkap

- 24 Mei 2022, 11:15 WIB
Tanggapan keluarga Bima dan Ayu asli dalam kisah nyata KKN di Desa Penari versi Nur lengkap setelah mengetahui kondisi anak mereka
Tanggapan keluarga Bima dan Ayu asli dalam kisah nyata KKN di Desa Penari versi Nur lengkap setelah mengetahui kondisi anak mereka /Instagram @kknmovie/

mbah Buyut, menjaga rumah ini, konon, semua lelembut sudah mengepung rumah ini.

pagi itu, Nur menemui pak Prabu meminta seharusnya ia menahan diri sebelum informan ini keluar, karena sebelumnya, mbah Buyut mengatakan bisa mengembalikan Ayu dan Bima, hanya tinggal menunggu waktu. namun ucapan pak Prabu membuat Nur tidak berkutik.

"nek pancen isok, yo gak bakal akeh sing wes dadi korban, awakmu eroh patek ireng iku opo, nyoh kui korban sak durunge, nang ndi sak iki, wes gak onok" (kalau memang bisa, ya gak mungkin ada korban, kamu tahu, kenapa ada nisan dengan kain hitam, itu korban sebelum kejadian ini)

Baca Juga: Benarkah Ayu Dijadikan Tumbal dan Menari Mengelilingi Hutan? Simak Alur Cerita KKN di Desa Penari Versi Nur

"gak nutup kemungkinan kancamu isok mbalik, tapi kemungkinane cilik, gak usah berharap, mbah Buyut asline wes mblenger, kudu urusan ambek bangsa iku" (gak menutup kemungkinan memang temanmu bisa kembali, tapi, kemungkinanya kecil, mbah Buyut sudah bosan, berurusan dengan mereka"

siang hari, rombongan orang dari kampuspun dengan beberapa wali datang, bahkan suara membentak dari mas Ilham bisa terdengar dari luar, ada tawar menawar dimana mbah Buyut menjanjikan agar Ayu dan Bima tetap disini, namun pihak keluarga menolak sampai mengancam, ini akan tersebar

akhir dari perjalanan KKN mereka selesai disini, bukan hanya pak Prabu yang terseret, pihak kampus efeknya lebih besar lagi, sampai harus menjanjikan bahwa masih ada jalan lain mengembalikan mereka.

KKN mereka, resmi di coret, tak ada hasil apapun selama pra kerja mereka.

Widya, butuh waktu lama untuk pulih setidaknya itu yang Nur dengar, sementara Nur menjelaskan kronologi kejadian pada Abah dan Umi, orang tua Bima, yang tidak henti-hentinya, mengadakan doa bersama di rumahnya, pukulan keras setiap Nur melihat air mata umi menetes.

ada kejadian menarik, dimana Nur di ceritakan oleh Umi, semalam sebelum Bima akhirnya meninggal, ia mengetuk pintu kamar, disana ia meminta maaf sama Abah dan Umi, kemudian pamit kembali ke kamar, sembari mengatakan ular-ular, dan di akhiri dengan hembusan nafas terakhirnya

Halaman:

Editor: Septia Annur Rizkia

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah