Pelajari ini ! Mental Health Dari Drama Epik It’s Okay To Not Be Okay

- 18 November 2020, 16:30 WIB
Kim So Hyun (kiri), Seo Ye Ji (tengah), dan Oh Jung Se (kanan) dalam drama korea It's Okay to Not Be Okay./Dok. Koreaboo
Kim So Hyun (kiri), Seo Ye Ji (tengah), dan Oh Jung Se (kanan) dalam drama korea It's Okay to Not Be Okay./Dok. Koreaboo /

Seperti halnya batu keras yang terus menerus dihujani, pasti akan lapuk juga. Seperti itulah hati manusia, sekeras apapun hati manusia, jika kita lawan dengan kelembutan dan kesabaran, pasti akan kembali menjadi hati yang berperasa.

Dalam drama ini dapat kita lihat dari hubungan Ko Mun Yeong yang memiliki sifat keras kepala lalu bertemu dengan Moon Gang Tae seorang perawat di salah satu rumah sakit jiwa yang memiliki perangai baik hati dan lemah lembut. Kehangatan yang diberikan kepada Ko Mun Yeong akhirnya dapat mengubah sifatnya menjadi lebih berperasa.

Baca Juga: Setelah Jisoo BLACKPINK, Inilah Aktor Yang Akan Bintangi 'Snowdrop'

Rumah sakit jiwa bukan hanya diperuntukkan untuk orang gila.

Pada drama kali ini pemirsa disuguhkan dengan kehidupan rumah sakit Ok yang terdiri dari beberapa pasien. Dari cerita yang dibuat memperlihatkan bahwa tidak hanya orang gila yang ada di sana, melainkan orang-orang yang memiliki masalah mental yang tidak memiliki tempat untuk mengadu atau sekedar mendengar masalah yang mereka hadapi.

Bahkan tak sedikit dari pasien yang ada, malah justru keluarga mereka sendiri yang memasukkannya ke dalam rumah sakit jiwa. Padahal sesungguhnya mereka tidak gila, mereka hanya memiliki masalah yang sebetulnya hanya perlu sedikit perhatian yang lebih untuk dapat memahami perasaan yang mereka alami. 

Baca Juga: Setelah Jisoo BLACKPINK, Inilah Aktor Yang Akan Bintangi 'Snowdrop'

Psikopat sekalipun masih mengharapkan kata maaf dari orang yang pernah menyakitinya.

Hal ini diperlihatkan dari Ibu Ko Mun Yeong (Jang Young Nam) yang sakit hati ketika mengetahui suaminya tidak merasa bersalah atas apa yang pernah ia lakukan terhadapnya.

Beberapa pelajaran yang dapat kita petik di atas, diharapkan dapat membantu kita lebih bijaksana dalam menghadapi orang-orang yang memiliki masalah mental, jangan sampai kita merendahkan apalagi mengolok mereka. (M.N).****

Halaman:

Editor: Anas Bukhori

Sumber: Kemenkes


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x