Bersama rekannya yang lain, Adam Malik terus bergerilya untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Menjelang kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945, dibantu tokoh pemuda yang lain, dia pernah membawa Bung Karno dan Bung Hatta ke Rengasdengklok untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
Demi mendukung kepemimpinan Soekarno-hatta, ia juga menggerakkan rakyat berkumpul di lapangan Ikada, Jakarta.
Ketika terjadi pergantian rezim pemerintahan Orde Lama, posisi Adam Malik yang berseberangan dengan kelompok kiri justru malah menguntungkannya.
Pada tahun 1964, Ia dipercaya untuk mengemban tanggung jawab sebagai ketua delegasi komisi perdagangan dan pembangunan di PBB.
Hingga pada tahun 1978 sampai 1983, Adam Malik dipilih sebagai wakil presiden ke-3 Republik Indonesia dalam siding umum Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) yang digelar pada Maret 1978 dan bertugas mendampingi Presiden Soeharto yang menjabat saat itu.
Adam Malik meninggal pada 5 September tahun 1984 dalam usia 67 tahun karena sakit kanker lever, Ia dimakamkan di Taman makam Pahlawan Kalibata.***