Sejarah Berdirinya Nahdlatul Ulama (NU): Asal Mula Peringatan Harlah NU Ke-96, 31 Januari 2022

- 23 Januari 2022, 16:15 WIB
Logo NU/Sejarah Berdirinya Nahdlatul Ulama (NU): Asal Mula Peringatan Harlah NU Ke-96, 31 Januari 2022
Logo NU/Sejarah Berdirinya Nahdlatul Ulama (NU): Asal Mula Peringatan Harlah NU Ke-96, 31 Januari 2022 /

Bagi ulama pesantren, sentimen anti-mazhab yang cenderung puritan dengan berupaya memberangus tradisi dan budaya yang berkembang di dunia Islam menjadi ancaman bagi kemajuan peradaban Islam itu sendiri.

Choirul Anam (2010) mencatat bahwa KH Abdul Wahab Chasbullah bertindak cepat ketika umat Islam yang tergabung dalam Centraal Comite Al-Islam (CCI) dibentuk tahun 1921 yang kemudian bertransformasi menjadi Centraal Comite Chilafat (CCC) dibentuk tahun 1925 akan mengirimkan delegasi ke Muktamar Dunia Islam di Makkah tahun 1926.

Sebelumnya, CCC menyelenggarakan Kongres Al-Islam keempat pada 21-27 Agustus 1925 di Yogyakarta.

Dalam forum ini, Kiai Wahab secara cepat menyampaikan pendapatnya menanggapi akan diselenggarakannya Muktamar Dunia Islam.

Usul Kiai Wahab antara lain menyatakan bahwa Delegasi CCC yang akan dikirim ke Muktamar Islam di Makkah harus mendesak Raja Ibnu Sa’ud untuk melindungi kebebasan bermazhab.

Kiai Wahab menganggap bahwa Sistem bermazhab yang selama ini berjalan di tanah Hijaz harus tetap dipertahankan dan diberikan kebebasan.

Selain itu Kiai Wahab beberapa kali melakukan pendekatan kepada para tokoh CCC yaitu W. Wondoamiseno, KH Mas Mansur, dan H.O.S Tjokroamonoto, juga Ahmad Soorkatti.

Baca Juga: 4 Lagu Imlek 2022 Terpopuler, Resapi Makna Lagunya untuk Merayakan Tahun Baru Imlek yang Berbahagia

Namun, diplomasi Kiai Wahab terkait Risalah yang berusaha disampaikannya kepada Raja Ibnu Sa’ud selalu berkahir dengan kekecewaan karena sikap tidak kooperatif dari para kelompok modernis tersebut.

Hal ini membuat Kiai Wahab akhirnya melakukan langkah strategis dengan membentuk panitia tersendiri yang kemudian dikenal dengan Komite Hijaz pada Januari 1926.

Halaman:

Editor: Anas Bukhori

Sumber: NU


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah