Renungan Ramadhan 2021 Hari Ke-4 : Memaknai Cobaan dalam Hidup

16 April 2021, 05:23 WIB
Ilustrasi sedih. /Pixabay/Foundry/

UTARA TIMES - Ramadhan merupakan bulan suci yang senantiasa umat muslim rindukan setiap waktunya. Momentum Ramadhan 2021 ini mengajarkan kita memaknai cobaan dalam hidup yang hampir menimpa seluruh umat manusia yaitu pandemi Covid-19.

Puasa Ramadhan 2021 di tengah pandemi seperti ini memaksa kita untuk beradaptasi dengan dunia baru yang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.

Kita harus terus berikhtiar dan berdoa untuk bencana penyakit yang menimpa bumi sejak akhir 2019 silam, apalagi dalam momentum Ramadhan 2021 ini.

Baca Juga: Kajian Ramadhan 2021: Keutamaan Sedekah di Bulan Ramadhan, Dilipat Gandakan 700 Kali

Sebagaimana dalam prinsipnya bahwa setiap manusia pasti memiliki masalah, cobaan, rintangan yang menimpa dirinya masing-masing.

Hal tersebut baik berupa penderitaan fisik maupun batin yang menjadikan hidup terasa tidak nyaman.

Fenomena ini kemudian kembali berdampak kepada sikap dan pola pikir kita sebagai manusia kepada Tuhan, Allah Swt.

Baca Juga: Kode Redeem FF Spesial Ramadhan Terbaru Jumat 16 April 2021, Dapatkan Skin Weapons Lengkap Hari Ini!

Bahkan jika tidak kuat iman, maka hal ini kerap menjadikan manusia bersikap putus asa dan mengutuk Tuhan. Apalagi bila mendapat cobaan dengan level tertinggi atau ekstrem.

Lalu bagaimana menyikapi cobaan hidup yang demikian halnya? Ibnu Athaillah mengajarkan kita untuk memiliki sikap berbaik sangka dan berpikir positif kepada Tuhan dalam menyikapi penderitaan yang menimpa diri.

Adapun menurut beliau bahwa cobaan dan penderitaan dalam hidup adalah cara Tuhan ingin mengenali diriNya kepada kita.

Baca Juga: Renungan Ramadhan 2021: Curhatan Prof. B.J. Habibie dalam Menuntut Ilmu

Penderitaan adalah sarana Tuhan ingin lebih dekat dengan kita. Bagaimana penjelasannya?

Gus Ulil menjelaskan bahwa kita bisa menikmati hidup justru karena adanya gelombang cobaan hidup yang bisa kita lewati.

Kita akan menjadi manusia dengan memiliki kejiwaan yang matang, semakin dewasa, dan semakin arif dan bijaksana.

Baca Juga: Tersebar Petisi Untuk Hajime Isayama Perihal Chapter Terakhir Attack on Titan, Simak Isinya

Jadi, melalui cobaan kita diajak untuk berpikir secara positif yang baik untuk melatih mental dan memaknai konsep hidup yang mendalam.

Bahkan para Sufi memandang cobaan dan penderitaan sebagai pengalaman tentang keindahan Tuhan. Justru ketika mengalami cobaan, hubungan kita dengan Tuhan akan semakin erat dan harmonis.

Penderitaan tak harus dikutuk dan disesali. Sikap seperti itu juga tidak membuat keadaan berbubah. Penderitaan dihayati dan dimaknai sebagai sarana pendekatan diri kepada Tuhan.

Baca Juga: Wajib Simak! Inilah Rumus Agar Tubuh Tidak Dehidrasi Selama Puasa di Ramadhan 2021

Hal yang bisa kita refleksikan ke dalam diri adalah bahwa penderitaan merupakan fakta hidup yang tak bisa dihindarkan.

Maka dari itu, ajaran Ibnu Athaillah tentang hal ini yaitu menyikapi diri secara baik dan tepat kepada Tuhan. Penderitaan adalah sarana menuju pendewasaan mental dan spiritual.

Namun, hal ini jangan dimaknai bahwa penderitaan lebih baik dan kita pasrah akan keadaan.

Baca Juga: Wajib Simak! Inilah Rumus Agar Tubuh Tidak Dehidrasi Selama Puasa di Ramadhan 2021

Gus Ulil menjelaskan bahwa kita tetap diwajibkan mencari jalan keluar dari cobaan tersebut. Jalan keluar itu, justru dimudahkan jika kita bersikap positif terhadap penderitaan yang kita alami.***

Editor: Rosma Nur Riana

Sumber: Buku Karya Gus Ulil “Menjadi Manusia Rohani”

Tags

Terkini

Terpopuler