Tapi malah dia ikut terluka oleh suasana
Muharram bolehkan aku memeluk pilumu?
Puli yang sepertinya disebabkan olehku
Bolehkah aku seka air matamu?
Yang juga seperti disayat oleh karenaku
Demikianlah puisi muharram ini dibuat, yang bisa dibacakan pada perayaan tahun baru hijriyyah mendatang.***