Materi Khutbah Jumat Terbaru 2022 : Kedermawanan Sosial

- 10 Maret 2022, 20:15 WIB
Materi Khutbah Jumat Terbaru 2022 : Kedermawanan Sosial
Materi Khutbah Jumat Terbaru 2022 : Kedermawanan Sosial /Unsplash.com/daniel olah

Maka, Islam berjuang sekuat tenaga untuk menerapkan larangan perbudakan. Melalui kitab suci al-Qur'an, Islam secara tegas menyatakan bahwa semua manusia di depan Tuhan sama. Warna kulit, suku maupun budaya bukanlah penentu kemuliaan manusia. Hanyalah iman yang menjadi barometernya. 

Langkah nyata Islam dalam menegakkan keadilan tidak hanya dalam hal hukum dan moralitas saja, melainkan juga dalam bidang ekonomi. Sebagaimana kita ketahui bahwa ketimpangan ekonomi sangat jelas nampak dalam kehidupan bangsa Arab saat itu. 

Berdirinya kabilah-kabilah dengan kekuatannya masing-masing adalah salah satu fakta yang membukakan mata kita untuk melihat adanya ketimpangan ekonomi di antara bangsa Arab sendiri.

Sumber-sumber perekonomian hanya berada dalam genggaman segelintir tokoh suku yang paling kuat. Sementara kemiskinan menjadi bagian sehari-hari masyarakat rendah. Bangsa Arab terkenal dengan sikap kimia. 

Hal ini dapat dilihat dari keengganan mereka untuk berbagi dengan anggota sukunya yang tengah berada dalam kekurangan. Tak heran jika kemudian nampak ke permukaan ketimpangan itu, di mana yang kaya semakin kaya, sedangkan yang miskin semakin terjerumus dalam kemiskinannya.

Yang kaya tidak lagi memiliki rasa berbaginya, padahal kemiskinan begitu nyata di depan matanya. Islam kemudian sedikit demi sedikit memberikan pengarahan terhadap pola hidup yang yang individualis ini. 

Mulailah Islam mengajarkan beberapa konsep perekonomian seperti shadaqah, wakaf dan sejenisnya. Pada intinya, baik Wakaf, infak maupun sedekah adalah media penyaluran kelebihan nikmat yang diterima manusia. Kesemuanya adalah beberapa bentuk solidaritas antara sesama muslim. 

Hadirin sidang jumat yang dimuliakan Allah Swt

Faktanya, masih ada di antara saudara-saudara kita yang enggan berderma, berbagi dengan sesamanya karena takut hartanya berkurang. Ketakutan ini menjelma dalam sifat kikir. Panggilan agama untuk saling membantu diabaikan begitu saja.

Lagi-lagi pandangan yang dangkal seputar hidup ini benar-benar telah membuatnya takut untuk membuka tangan bagi saudaranya yang tengah dilanda kemiskinan. 

Halaman:

Editor: Anas Bukhori

Sumber: Kemenag


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah