Bacaan Injil dan Renungan Harian Katolik, Selasa 17 Januari 2023, Hukum untuk Hidup dan Keselamatan

- 16 Januari 2023, 13:40 WIB
Bacaan Injil dan Renungan Harian Katolik, Selasa 17 Januari 2023, Hukum untuk Hidup dan Keselamatan/foto: pixabay
Bacaan Injil dan Renungan Harian Katolik, Selasa 17 Januari 2023, Hukum untuk Hidup dan Keselamatan/foto: pixabay /

UTARA TIMES - Inilah bacaan Injil dan Renungan Harian Katolik, Selasa 17 Januari 2023 yang bertajuk hukum untuk hidup dan keselamatan.

Adapun bacaan Injil dan Renungan Harian Katolik kali ini dikutip dari kitab Markus 2:23-28.

Melalui bacaan Injil dan Renungan Harian Katolik pada hari Selasa 17 Januari 2023 ini, kita akan diingatkan kembali mengenai makna hukum yang sesungguhnya.

Sesuai bacaan Injil dan Renungan Harian Katolik Selasa 17 Januari 2023, hukum dalam ajaran Kristus tidak hanya bepengertian sebagai aturan yang berisi nilai dan norma.

Baca Juga: Link Nonton Nakusha Episode 21, Sinopsis: Rencana Jahat Leela dan Roops Kepada Nakusha 

Melainkan Yesus mengajarkan kepada kita agar hukum itu mampu merefleksikan kondisi hidup manusia yang berfungsi sebagai takaran untuk hidup dan juga keselamatan.

Nah, berikut ini akan diulas bacaan Injil dan Renungan Harian Katolik Selasa 17 Januari 2023 yang bertajuk hukum untuk hidup dan keselamatan.

Bacaan Injil

Pada suatu hari Sabat, Yesus berjalan di ladang gandum, dan sementara berjalan murid-murid-Nya memetik bulir gandum.

Baca Juga: Berikut Daftar Shio yang Diprediksi Hoki pada Tahun Baru Imlek 2023, Rezekinya Bukan Kaleng-kaleng

Maka kata orang-orang Farisi kepada Yesus, “Lihat! Mengapa mereka berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat?”

Jawab Yesus kepada mereka, “Belum pernahkah kamu baca apa yang dilakukan Daud, ketika ia dan para pengiringnya kekurangan dan kelaparan?

Tidakkah ia masuk ke dalam Rumah Allah waktu Abyatar menjabat sebagai Imam Agung lalu makan roti sajian yang tidak boleh dimakan kecuali oleh imam-imam – dan memberikannya juga kepada pengikut-pengikutnya?”

Lalu kata Yesus kepada mereka, “Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat. Jadi Anak Manusia adalah Tuhan, juga atas hari Sabat.”

Baca Juga: Prediksi Skor Standard Liege vs KV Mechelen di Liga Pro Belgia: Ada Head to Head dan Berita Tim Terbaru

Renungan Harian Katolik

Pada Renungan Harian Katolik Selasa 17 Januari 2023 hari ini dalam bacaan Injil Markus 2:23-28 Sabat menjadi hari istimewa dan mendapat perhatian yang khusus karena merupakan salah satu dari sepuluh perintah Allah.

Dalam hukum tersebut dijabarkan berbagai aturan secara detail. Dengan pemahaman tersebut tidak heran jika orang Farisi menegur Yesus karena murid-muridNya berjalan di ladang dan memetik bulir gandum pada hari Sabat.

Orang-orang Farisi sangat marah kepada Yesus dan para murid-Nya, karena mereka telah berani melanggar tradisi dan hukum Taurat tentang hari Sabat, yang seharusnya dihormati dan dijunjung tinggi.

Baca Juga: 5 Shio Ditakdirkan Kaya, Bakal Berlimpah Uang Jelang Perayaan Imlek 2023

Tetapi Yesus dengan tegas dan penuh keberanian berkata bahwa Dia adalah Tuhan atas hari Sabat.

Yesus bertanya kepada orang-orang Farisi apakah mereka tidak pernah membaca Kitab Suci tentang Raja Daud yang karena kebutuhan manusiawi dari para bawahannya (lapar) menilai sebagai benar untuk bertindak sesuatu yang dalam keadaan normal dilarang, yaitu masuk ke dalam rumah Allah dan makan roti persembahan yang sebenarnya hanya dapat dimakan oleh imam dalam keadaan normal (lihat 1 Samuel 21:1-6).

Apa yang dikatakan Yesus adalah bahwa ada Hukum lain di atas hukum yang tertulis, apakah hukum itu berasal dari Allah atau manusia; sebuah Hukum yang ditempatkan oleh sang Pencipta ke dalam kodrat manusia: kebutuhan-kebutuhan yang bersifat mendesak melampaui hukum yang tertulis.

Baca Juga: Prediksi Skor Standard Liege vs KV Mechelen di Liga Pro Belgia: Ada Head to Head dan Berita Tim Terbaru

Kuasa Yesus Kristus atas hari Sabat menunjukkan bahwa Dia adalah Anak Allah yang berkuasa, Mesias yang telah ditentukan Allah untuk menjadi wakil manusia di hadapan-Nya, untuk menjadi pembela bagi murid-murid-Nya, bahkan sampai kematian-Nya di atas kayu salib, serta kebangkitan-Nya yang membuktikan kebenaran dan kemenangan-Nya.

Dalam bacaan Injil, kita dihadapkan pada kasus “murid-murid memetik gandum pada hari Sabat.”

Tindakan itu kemudian ditempatkan dalam tata nilai dan cara pandang dengan pertanyaan “Boleh” atau “Tidak boleh” (Markus 2:23-24).

Pertanyaan ini langsung membawa kita kepada Kelompok orang Farisi dan kepada Yesus Kristus sendiri.

Baca Juga: Prediksi Skor Wolves vs Liverpool di Piala FA: Ada Head to Head, Berita Tim, dan Susunan Pemain

Bagi orang-orang Farisi, tindakan itu adalah melawan hukum Sabat, karena itu semestinya tidak boleh dilakukan oleh para murid Yesus.

Menerima komplain yang diajukan oleh orang Farisi itu, Yesus lalu mengajak para pendengarnya untuk melihat tindakan para murid itu dengan cara pandang yang lain, yang berbeda dari cara pandang orang-orang Farisi, yang menegaskan bahwa memetik gandum pada Hari Sabat itu adalah hal yang dilarang.

Yesus malah mengangkat contoh kasus, yang dilakukan Daud, yang bersama pengikutnya masuk ke dalam rumah Allah, lalu memakan roti sajian, yang seharusnya hanya boleh dimakan oleh para imam (Markus 2:25-26).

Dengan mengangkat contoh kasus yang dilakukan Daud tersebut, Yesus mengajak para pendengarnya untuk melihat apa sesungguhnya makna dan tujuan sebuah ketentuan hukum bagi manusia?

Baca Juga: Berikut Daftar Shio yang Diprediksi Hoki pada Tahun Baru Imlek 2023, Rezekinya Bukan Kaleng-kaleng

Dua hal ditegaskan Yesus kepada saudara dan saya melalui “kasus hukum Sabat” ini.

Pertama, tujuan hukum adalah untuk kepentingan hidup manusia. Kata-Nya, “Hari Sabat diadakan untuk manusia, dan bukan manusia untuk hari Sabat” (Markus 2:27).

Kedua, setelah menegaskan tentang maksud dan ketentuan hukum bagi manusia, yang adalah “hukum Sabat” Yesus kemudian memperkenalkan diri-Nya sebagai “Anak Manusia,” sekaligus sebagai “tuan atas Hari Sabat.”

Baca Juga: Prediksi Skor Standard Liege vs KV Mechelen di Liga Pro Belgia: Ada Head to Head dan Berita Tim Terbaru

Pada bacaan Injil yang lain, Yesus menegaskan juga, bahwa sekalipun ada ketentuan-ketentuan tentang Hukum Sabat yang harus diperhatikan, namun jikalau pada hari itu nyawa seseorang atau bahkan nyawa binatang peliharaan manusia, jika terancam “kehilangan nyawa” maka tindakan penyelamatan harus diambil (Lihat Matius 12:11-13).

Hidup dan keselamatan manusia jauh melampaui sebuah ketentuan hukum! dan bahwa hukum harus mengabdi kepada hidup dan keselamatan manusia!

Itulah bacaan Injil dan Renungan Harian Katolik, Selasa 17 Januari 2023 yang bertajuk hukum untuk hidup dan keselamatan.***

Editor: Nur Umar


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x