Contoh Teks Khutbah Jum'at 3 Maret 2023,Sya'ban Bertaubat dan Persiapan Menyambut Ramadhan

- 1 Maret 2023, 09:18 WIB
Ilustrasi Khutbah Jumat, Contoh Teks Khutbah Jum'at 3 Maret 2023, Sya'ban Bertaubat dan Persiapan Menyambut Ramadhan
Ilustrasi Khutbah Jumat, Contoh Teks Khutbah Jum'at 3 Maret 2023, Sya'ban Bertaubat dan Persiapan Menyambut Ramadhan /Pixabay/Makalu/

 

Baca Juga: Prediksi Skor Man United vs West Ham di Piala FA: Ada Head to Head, Berita Tim, dan Prediksi Susunan Pemain

Kesempatan yang baik ini marilah kita senantiasa meningkat kan keimanaan dan ketaqwaan kita
terhadap Allah dan Rasul Nya, taqwa yang sebaik baiknya yaitu dengan menjalankan segala perintah dan menjauhi segala larangan Allah dan rasulNya SAW.

Jamaah Jumat rahimakumullah

Sya’ban adalah salah satu bulan istimewa, bulan yang dihormati dalam agama Islam, selain Muharram, Dzulhijjah dan Rajab. Keistimewaan bulan ini dimulai semenjak dari awal bulan hingga akhir bulan. Akan tetapi keistimewaan yang lebih terdapat pada malam Nisfu Sya’ban, yaitu malam ke lima belas pertengahan bulan sya’ban.

Karena letaknya yang mendekati bulan Ramadhan, bulan Sya’ban memiliki berbagai hal yang dapat memperkuat keimanan. Umat Islam dapat mulai mempersiapkan diri menjemput datangnya bulan termulia dengan penuh suka cita dan pengharapan anugerah dari Allah SWT karena telah mulai merasakan suasana kemuliaan Ramadhan.

Baca Juga: Berapa Tanggal Merah di Bulan Maret 2023? Simak di Sini, Lengkap Peringatan Nasional dan Internasional

Rasulullah pernah bersabda:


عن أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ لَمْ أَرَكَ تَصُومُ شَهْرًا مِنْ الشُّهُورِ مَا تَصُومُ مِنْ شَعْبَانَ قَالَ ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ

”Usamah bin Zaid berkata, ‘Wahai Rasululllah aku tidak pernah melihat engkau berpuasa sebagaimana engkau berpuasa pada bulan Sya’ban. Nabi membalas, “Bulan Sya'ban adalah bulan yang biasa dilupakan orang, karena letaknya antara bulan Rajab dengan bulan Ramadan. Bulan Sya’ban adalah bulan diangkatnya amal-amal. Karenanya, aku menginginkan pada saat diangkatnya amalku, aku dalam keadaan sedang berpuasa.” (HR Nasa'i).

Keterangan hadis tersebut mengingatkan kita tentang alasan mengapa Nabi SAW. Selalu berpuasa pada hari Senin dan Kamis. Beliau menjelaskan alasannya, karena hari-hari tersebut adalah waktu diangkatnya amal-amal shaleh kepada Allah SWT. Bulan Sya’ban, diamana banyak oarang melalaikannya, justru Rasulullah SAW. memperbanyak beribadah di bulan tersebut. Ini merupakan isyarat bahwa ketika banyak manusia yang lalai dan lupa kepada Allah pada suatu waktu, lalu ada hamba yang memanfaatkan waktu tersebut, maka ia akan mendapatkan kemuliaan di sisi Allah SWT.

Baca Juga: Paling Hoki! Ramalan 5 Weton Ini Bakal Kaya Mendadak dan Hidup Penuh Kemewahan Sepanjang Tahun di 2023

Bukankah kita masih ingat bahwa di antara shalat-shalat yang begitu dianjurkan kepada kita adalah shalat lail yang merupakan shalat paling afdhal ?. Di antara alasan mengapa dia menjadi afdhal, adalah karena pada waktu shalat lail itulah banyak manusia yang lalai.

Maka mari kita memanfaatkan waktu ini untuk memperbanyak ibadah, utamanya ibadah puasa. Sayidatina Aisyah radhiyallahu ‘anha ketika ditanya bagaimana puasa Nabi shallallahu alaihi wasallam pada bulan Sya‟ban? Beliau mengatakan,


لَمْ يَكُنِ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ شَهْرًا أَكْثَرَ مِنْ شَعْبَانَ، فَإِنَّهُ كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ كُلَّهُ “


“Nabi shallallahu alaihi wasallam tidak pernah berpuasa dalam satu bulan lebih banyak dari bulan Syaban. Nabi shallallahu alaihi wasallam biasa berpuasa pada bulan Syaban seluruhnya.”(HR.Bukhari dan Muslim).

Baca Juga: Auto Sugih Pisan! Inilah Ramalan 9 Tanggal Lahir Ini Bakal Jadi Sultan dan Hidup Sejahtera di Tahun 2023

Walaupun yang dimaksud dengan puasa satu bulan penuh adalah memperbanyak puasa, sebagaimana dikatakan oleh para ulama berdasarkan informasi dari istri-istri Nabi SAW yang lainnya. Jadi dikatakan bahwa beliau berpuasa sebulan penuh karena beliau memperbanyak puasa di bulan tersebut. Para ulama menyebutkan bahwa hikmah terbesar mengapa beliau memperbanyak puasa di bulan Sya‟ban adalah sebagai persiapan, latihan dan pemanasan sebelum memasuki musabaqah atau perlombaan yang hakiki. Perlombaan hamba-hamba Allah di bulan Ramadhan untuk menuju predikat yang paling tinggi bagi seorang hamba yaitu predikat takwa.

Mungkin sebagian kita, sejak perginya bulan Ramadhan yang lalu tidak lagi pernah merasakan bagaimana indahnya berpuasa karena Allah. Maka saatnya kita mencoba berpuasa di bulan Sya‟ban ini, agar tubuh kita pada saatnya nanti mudah menyesuaikan dengan bulan Ramadhan, di mana kita akan berlapar-lapar dan berhaus-haus karena Allah selama satu bulan penuh.

Bulan Ramadhan adalah bulan yang mulia, bulan suci, alangkah baiknya kita bersihkan hati kita di bulan sya’ban ini, dengan memperbanyak taubat kepada Allah dan menghentikan maksiat-maksiat yang selama ini kita lakukan. Sehingga ketika masuk di Bulan Ramadhan nanti, kita sudah dalam keadaan suci dan bersih dari dosa-dosa yang pernah kita perbuat.

Halaman:

Editor: Nur Umar


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x