Rusia Terkini! Rusia Lakukan Pengeboman dan Tawarkan Keamanan untuk Mariupol, ini Respon Wakil PM Ukraina

21 Maret 2022, 14:05 WIB
Rusia Terkini! Rusia Lakukan Pengeboman dan Tawarkan Keamanan untuk Mariupol, Begini Respon Wakil Perdana Menteri Ukraina /Reuters

UTARA TIMES - Rusia terus lakukan serangan ke Ukraina, menurut pihak berwenang Ukraina pada hari Minggu 20 Maret 2022, Kremlin telah lakukan pengeboman terhadap sekolah seni di Mariupol.

Warga yang berada di Mariupol, UKraina saat itu dikepung dan diminta pihak Rusia untuk lepas tangan dari senjatanya. Serta mereka juga dikabarkan telah diberi tawaran, jika mereka pergi ke luar kota maka akan diberi jaminan keamanan oleh Rusia.

Kementerian Pertahanan Rusia juga menyebutkan bahwa pihak berwenang di Mariupol akan mendapat pengadilan militer apabila mereka menerima tawaran.

Baca Juga: Fakta Menarik Kemenangan Ganda Putra Indonesia Bagas dan Fikri di All England 2022, Cek Informasinya Disini

Namun, Piotr Andryushchenko yang merupakan walikota dan Irina Vereshchuk seorang Wakil Perdana Menteri Ukraina, mereka menolak tawaran Rusia.

Dilansir Utara Times dari Media Pakuan, berikut tawaran Rusia di Mariupol, Ukraina.

Kolonel Jenderal Rusia Mikhail Mizintsev mengatakan akan mengizinkan mereka yang bersedia melepaskan senjata untuk melewati koridor kemanusiaan menuju timur Rusia atau barat ke bagian lain Ukraina.

Warga Mariupol pun diberi waktu oleh Rusia hingga Senin pukul 5 pagi untuk menanggapi tawaran tersebut, termasuk mengibarkan bendera putih.

Baca Juga: Soundtrack 1, Drama Terbaru Park Hyun Sik dan Han So Hee, Inilah Jadwal Tayang, Sinopsis dan LInk Nontonnya

Namun Wakil Perdana Menteri Uraina Irina Vereshchuk mengatakan tidak.

Tidak ada pembicaraan tentang penyerahan diri, peletakan senjata. Kami telah memberi tahu pihak Rusia tentang ini," katanya kepada outlet berita Pravda Ukraina.

Saya menulis: 'Daripada membuang-buang waktu pada delapan halaman surat, buka saja koridornya.'”

Walikota Mariupol Piotr Andryushchenko juga menolak tawaran itu, mengatakan dalam sebuah posting Facebook dia tidak perlu menunggu sampai pagi untuk menanggapi dan mengutuk Rusia, menurut kantor berita Interfax Ukraina.

Baca Juga: Menguak Misteri Tikungan 7 Mandaika menurut Primbon Jawa dan FengShui

Kementerian Pertahanan Rusia juga mengatakan pihak berwenang di Mariupol dapat menghadapi pengadilan militer jika mereka berpihak pada apa yang digambarkan sebagai “bandit”, lapor kantor berita Negara Rusia RIA Novosti.

Tawaran sebelumnya untuk mengizinkan penduduk mengevakuasi mariupol dan kota-kota Ukraina lainnya juga telah gagal atau hanya sebagian berhasil, dengan pemboman terus berlanjut ketika warga sipil berusaha melarikan diri.

Berbicara dalam pidato video Senin pagi, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky turut berkomentar dengan mengatakan bahwa sekitar 400 warga sipil berlindung di sekolah seni di kota pelabuhan Laut Azov yang terkepung ketika diserang oleh bom Rusia.

Baca Juga: Kisah Hidup Sunan Gunung Jati, Tokoh Penyebaran Agama Islam Di Tanah Jawa

"Mereka berada di bawah reruntuhan, dan kami tidak tahu berapa banyak dari mereka yang selamat," katanya.

Tetapi kami tahu bahwa kami pasti akan menembak jatuh pilot yang menjatuhkan bom itu, seperti sekitar 100 pembunuh massal lainnya yang telah kami jatuhkan,” tambahnya.

Jatuhnya Mariupol akan memungkinkan pasukan Rusia di Ukraina selatan dan timur untuk bergabung.

Baca Juga: Marc Marquez Crash di Tikungan 7 Mandalika, Begini Arti Angka 7 Menurut Primbon Jawa dan Islam

Tetapi analis militer Barat mengatakan bahwa bahkan jika kota yang dikepung itu direbut, pasukan yang berjuang satu demi satu untuk menguasai di sana mungkin terlalu terkuras untuk membantu mengamankan terobosan Rusia di front lain.

Demikian informasi terkait pengeboman yang dulakukan Rusia terhadap kota Mariupol, di Ukraina. ***

 

Artikel ini pernah tayang pada Media Pakuan dengan judul Kota Mariupol Dituntut Rusia Lepaskan Senjata, Ini Kata Walikota hingga Wakil Menteri

Editor: Nur Umar

Sumber: Media Pakuan

Tags

Terkini

Terpopuler