UTARA TIMES- Myanmar telah memblokade semua penerbangan baik ke dalam maupun ke luar negeri sehingga akses masuk melalui jalur udara sementara terhenti. Hal ini juga termasuk kepada seluruh penerbangan bantuan baik yang dilakukan dari domestik maupun bantuan internasional.
Pemberitahuan ini diberikan oleh NOTAM (Notice To Airmen) yang merupakan penguman melalui telekomunikasi yang berisi mengenai kondisi perubahan, penetapan, pelayanan, kondisi bahaya, dan segala sesuatunya yang harus diketahui oleh personel operasi penerbangan karena bersifat penting.
NOTAM menginstruksikan bahwa penerbangan akan ditangguhkan hingga 31 Mei mendatang, Akan tetapi Kedutaan Myanmar memberikan pengumuman kepada Myanmar airways dan warga masyarakat terkait penerbangan ke Myanmar yang akan ditangguhkan hingga 30 April mendatang. Namun pihak Bandara Myanmar sendiri belum memperoleh perintah resmi tentang hal ini.
Sebelumnya Permasalahan politik Pemilu ini sebelumnya terjadi pada 8 November lalu yang menyebabkan dominasi Partai berkuasa Liga nasional untuk Demokrasi (NLD) di Parlemen. Hal ini yang kemudian jadi buntut kudeta oleh pihak militer Myanmar.
Panglima Tamtadaw pada tanggal 1 Februari telah mengumumkan keadaan darurat untuk jangka waktu satu tahun di Myanmar. panglima tertinggi layanan pertahanan Min Aung Hlaing sekarang berkuasa di negara bagian selama masa darurat negara.
Militer Myanmar juga telah meengkudeta pemerintahnya sendiri dengan menangkap para petinggi negara tersebut seperti Penasihat Negara Aung Suu Kyi, Presiden Myint dan anggota senior lainnya dari partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD).***