UTARA TIMES - Pemerintah mewacanakan penggunaan metode deteksi virus corona dengan tes saliva atau air liur.
Bambang Brodjonegoro selaku Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional menyebut metode saliva tidak memakan waktu lama.
Sampel air liur tersebut juga dinilai sama baiknya seperti tes swab yang diambil dari hidung dalam mendeteksi virus.
Baca Juga: Asmara dan Keuangan Zodiak Pisces 2 Februari 2021: 'Salah Langkah, Menimbulkan Reaksi'
Baca Juga: Akun Facebook Dan Instagram Para Pengguna iPhone Akan Mendapat Notifikasi Privasi Ini
"Dalam rangka mempercepat dan memperluas tes PCR, kami sedang melakukan penelitian untuk mengganti swab dengan saliva. Saliva adalah air liur, sedangkan swab itu adalah cairan yang diambil dari belakang hidung kita," ungkap Bambang sebagaimana dikutip Utara times dari PMJ News.
Lebih lanjut ia menjelaskan, metode saliva merupakan pengetesan spesimen Covod-19 yang dikembangkan menggunakan air liur dan tidak memakan waktu lama.
Pasalnya, tes ini tak memerlukan ekstraksi atau pemurnian RNA virus, seperti yang selama ini dilakukan dengan metode swab.