Percepat Penulusuran Covid 19, Pemerintah Rencanakan Ganti Swab Test Dengan Metode Saliva Ini Penjelasannya

- 2 Februari 2021, 09:51 WIB
Tes Saliva, dokumen PMJ News
Tes Saliva, dokumen PMJ News /

Di sisi lain, tes saliva juga akan lebih nyaman daripada swab. Seperti diketahui, pengambilan cairan dalam tes swab membuat rasa sakit akibat alat berukuran panjang yang harus masuk hingga nasofaring.

Berdasarkan penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal kedokteran bergengsi JAMA Internal Medicine menyebutkan pengujian berbasis air liur menunjukkan akurasi dalam mendeteksi virus Corona sebesar 83 persen.

Hak tersebut sesuai tinjauan data dari 16 studi yang melibatkan 5.900 peserta.

Baca Juga: Tak Ingin Kalah dari Hwang In Yeob, Cha Eun Woo Turut Mengisi Soundtrack Drama 'True Beauty'

Air liur merupakan cairan biologis yang berguna untuk menguji hormon steroid seperti kortisol, materi genetik seperti RNA, protein seperti enzim dan antibodi, dan berbagai zat lain, termasuk metabolit alami, termasuk nitrit saliva, penanda biomarker status oksida nitrat.

Tes air liur digunakan untuk menyaring atau mendiagnosis berbagai kondisi dan status penyakit, termasuk penyakit Cushing, anovulasi, HIV, kanker, parasit, hipogonadisme, dan alergi.

Pengujian saliva bahkan telah digunakan oleh pemerintah AS untuk menilai perubahan ritme sirkadian pada astronot sebelum penerbangan dan untuk mengevaluasi profil hormonal tentara yang menjalani pelatihan bertahan hidup militer.

Baca Juga: Asmara dan Keuangan Zodiak Taurus 2 Februari 2021: 'Bertahanlah Sejenak, Keraguan Kian Muncul'

Keutamaan dari metode ini adalah sampel bisa bertahan hingga 24 jam
Sampel air liur stabil hingga 24 jam bila disimpan dengan kantong es atau pada suhu ruang.

Peneliti mendeteksi tidak ada perbedaan konsentrasi pada saat pengumpulan, delapan jam kemudian atau 24 jam kemudian.***

Halaman:

Editor: Abdul Hapid Badrudin

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah