UTARA TIMES - Militer China telah melarang mobil tesla memasuki kompleksnya, dengan alasan kekhawatiran keamanan atas kamera yang dipasang pada kendaraan.
Langkah tersebut adalah tanda terbaru dari pengawasan China terhadap produsen mobil listrik AS di tengah ketegangan dengan Washington.
Analisa mengatakan itu mirip dengan tindakan Washington terhadap perusahaan telekomunikasi China Huawei mengutip keamanan nasional.
Baca Juga: Di Balik Pembangunan Terowongan Silaturahmi Masjid Istiqlal dan Katedral, Terdapat Jiwa Kebhinekaan
Pembatasan militer China terhadap mobil tesla muncul ketika para pejabat senior China dan AS mengadakan pertemuan yang kontroversial di Alaska, interaksi semacam itu pertama kali sejak Presiden AS Joe Biden menjabat.
“Saya kira waktu pengumuman pasti terkait dengan kembang api yang direncanakan untuk Anchorage,” kata Ian Bremmer, presiden di perusahaan konsultan Eurasia Group.
Baca Juga: Wilayah Cianjur Masuk Zona Hijau, Pembelajaran Tatap Muka Mulai Diterapkan pada Juli 2021
Saham Tesla berakhir naik 0,3% setelah jatuh sebanyak 4,4% selama perdagangan. Pembuat mobil listrik AS mendapat dukungan kuat dari Shanghai ketika membangun pabrik luar negeri pertamanya di sana pada tahun 2019.