Network
UTARA TIMES – China berhasil menaklukkan Virus Covid-19 varian Delta dalam waktu 5 pekan atau dalam tempo 35 hari. Kesimpulan tersebut muncul setelah tidak ditemukannya kasus baru pada Senin, 23 Agustus 2021.
Kasus varian Delta ini awalnya ditemukan di Nanjing, Provinsi Jiangsu. Pada saat itulah otoritas China mewajibkan warga yang melakukan perjalanan dari Nanjing harus menyerahkan hasil tes PCR dengan hasil negatif.
Menanggapi penyebaran varian Delta, China lantas menerapkan strategi epidemi tanpa toleransi. Langkah itu berupa tes PCR massal secara berulang kepada masyarakat.
Baca Juga: Harga Tes PCR di Jawa Maksimal Rp495 Ribu, Dinkes DKI Jakarta Keluarkan Surat Edaran Batas Harga
Kemudian saat ada satu kasus ditemukan, orang yang bersangkutan dan orang yang berada di dekatnya langsung dilarikan ke rumah sakit dan diisolasi.
Contoh daerah yang terbanyak mendapat tes massal PCR berulang kali adalah di Yangzhou, Provinsi Jiangsu yakni hingga 12 kali. Sementara di Nanjing dan Zhengzhou masing-masing dilakukan tes PCR sebanyak tujuh dan lima kali.
Menurut Wang Guangfa, pakar pernapasan dari Peking University First Hospital, strategi epidemi tanpa toleransi yang diterapkan China itu sangat tepat, meski varian Delta sangat menular dan meluas penyebarannya.
Baca Juga: Takut Covid-19 Varian Delta, Pemerintah China Larang WNA Masuk Negara Tirai Bambu
“Strategi epidemi tanpa toleransi yang diterapkan China itu sangat tepat, meski varian Delta sangat menular dan meluas,” Tuturnya.
