Network
UTARA TIMES – Sejumlah pesawat tempur Israel menyerang situs-situs Hamas di Gaza dengan mendaratkan bom.
Pesawat tempur Israel mengebom Hamas di Gaza, karena tanggapan atas balon pembakar yang diluncurkan dari daerah kantong Palestina.
Menurut militernya, alasan Israel meluncurkan bom ke situs-situs Hamas di Gaza, disebabkan atas sejumlah balon pembakar yang menyebabkan kebakaran di Israel selatan.
Baca Juga: Penurunan dan Pelonggaran PPKM Tingkatkan Mobilitas Masyarakat, Menko Luhut Beri Keterangan
Untuk saat ini, belum ada laporan mengenai korban dalam serangan udara tersebut, yang dilakukan Israel kepada Hamas, yang merupakan kelompok Islam di Gaza.
Sejak gencatan senjata yang dimediasi Mesir menghentikan 11 hari pertempuran Israel-Hamas pada Mei, lantas gerilyawan Gaza mengirim balon berisi bahan pembakar ke Israel hingga membuat Israel menyerang fasilitas Hamas.
Palestina sendiri mengatakan bahwa balon tersebut bertujuan untuk menekan Israel agar melonggarkan pembatasan di Gaza dan mengizinkan bantuan untuk mencapai wilayah tersebut.
Baca Juga: Salah Sebut Marga Luhut Binsar Pandjaitan, Bupati Banjarnegara Minta Maaf
Dilaporkan dari Antara, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Israel mengungkapkan bahwa balon yang diluncurkan pada Senin, 23 Agustus 2021 memicu kebakaran di ladang Israel di sepanjang perbatasan Gaza.
Menghadapi pengunjuk rasa Gada yang membakar ban dan melemparkan bahan peledak di sepanjang perbatasan pada Sabtu, 21 Agustus 2021.
Kemudian, pasukan Israel menembak dan melukai sekitar 41 warga Palestina dan melukai dua orang secara kritis.
Beberapa hari sebelum kekerasan berlangsung pada Sabtu, 21 Agustus 2021, sejumlah warga militan di Gaza meluncurkan roket serangan ke Israel.
Roket tersebut ditemabak jatuh oleh sistem anti rudal Iron Dome, dalam serangan roket pertama sejak gencatan senjata 21 Mei.
Sebagai informasi, lebih dari 250 warga Palestina dan 13 orang di Israel tewas dalam konflik pada bulan Mei. Selama konflik tersebut, gerilyawan Gaza menembakkan roket ke kota-kota Israel.
Israel memblokir Gaza, kemudian dengan ketat membatasi pergerakan keluar dari wilayah yang dihuni dua juta warga Palestina.***
