UTARA TIMES- Direktur Eksekutif The Indonesian Democrasy (TIDI) Arya sandhiyudha megatakan kasus pemerintah perancis memajang kantun kontroversial.
Tidak lain bahwa kantun tersebut menghebohkan,. Karena dianggap kantun menghina nabi muhammad.
Arya memperhatikan bahwa perancis terkena efek islamphobia.
"Itu karena efek islamophobia memang bisa sangat meluas," kata Direktur Eksekutif The Indonesian Democracy Initiative (TIDI) Arya Sandhiyudha dalam keterangan tertulisnya. Sebagaimana dikutip dari ANTARA, pada Senin (26/10/2020).
Baca Juga: Harga Kacau di China, Aplle Melarang Penjualan Produknya Ke pihak Ketiga
Arya yang mendapatkan gelar Doktor bidang Hubungan Internasional dari İstanbul University, Turki
" Perancis adalah salah satu negara yang dinilai masih mempraktikkan 'Assertive Secularism' yang bersikap agresif terhadap ekspresi keyakinan keagamaan di ranah publik," terangnya.
Lanjut arya meskipun sudah terbukti pendekatan itu mengundang potensi bentrok peradaban, kontroversial namun macron masih saja mempertahankan nya