Pilpres AS 2020, Noam Chomsky Anggap Donald Trump Jauh Lebih Parah Dari Hitler

- 5 November 2020, 16:22 WIB
Gara-Gara Ini Donald Trump Ajukan Tindakan Hukum Di Pilpres 2020 /instagram/@realdonaldtrump
Gara-Gara Ini Donald Trump Ajukan Tindakan Hukum Di Pilpres 2020 /instagram/@realdonaldtrump /desy/Ringtime Bali

 

UTARA TIMES- Donal Trump, Presiden Ke -45 AS saat ini sedang mengikuti Pilpres 2020 AS untuk bisa menduduki kembali Gedung putih diperiode kedua.

Pilpres As 2020 diselenggarakan dari selasa, 3 November 2020 kemarin.

Kini, Donal Trump berhadapan dengan Joe Biden dari partai Demokrat yang sempat menjadi wakil presiden Barack obama.

Baca Juga: Habib Rizieq Pulang Pekan Ini, Polda Metro Jaya: Tak Ada Pengawalan Khusus

Donal Trump kali ini tidak hanya menghadapi Partai Demokrat, namun juga sejumlah tokoh dan lembaga AS yang secara tegas menentang Trump.

Termasuk Neom Chomsky, bagi kalangan akdemisi dan aktivis tentunya sangat mengetahui siapa Neom Chomsky. S

Sebagaimana dilansir UtaraTimes.com dari pikiran-rakyat.com pada judul artikel Neom Chomsky Sebut Presiden AS Donald Trump sebagai 'Penjahat Terburuk Sepanjang Sejarah Manusia'. Neom Chomsky adalah ahli linguistik, aktivis, dan penulis politik AS yang cukup populer di dunia modern.

Baca Juga: Menunggu Arahan Presiden, Bansos Beras Bagi 10 Juta Keluarga KPM-PKH Belum Ada Kepastian

Buku 'Failed States' atau 'Negara Gagal' merupakan salah satu karyanya yang paling berpengaruh dalam perpolitikan dunia.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari The New Yorker, Noam Chomsky menegaskan kalau dirinya mendukung Joe Biden.

Dikenal sebagai kritikus paling kasar soal kebijakan luar negeri AS, Noam berani mengatakan jika Donald Trump adalah 'penjahat terburuk sepanjang sejarah manusia'.

Baca Juga: Resmi, Kemenaker Luncurkan Satu Data Terpadu

Saat mengucapkan hal itu, Noam tampak menekankan bahwa terpilihnya Trump kembali bisa berdampak serius pada masa depan AS.

Ia menyebut kalau sikap dan tindakan Donald Trump adalah sesuatu yang tak pernah terjadi sepanjang 350 tahun AS menerapkan demokrasi parlementer.

"Presiden yang mengatakan kalau dirinya tidak suka dengan hasil pemilu, dia takkan meninggalkan kantornya," tuturnya.

Baca Juga: Sam Ratulangi, Sosok Pahlawan Nasional asal Sulawesi di Gambar Uang Rp 20.000

Lebih lanjut, perkataan Trump dianggap serius oleh para panglima militer AS sehingga beberapa di antara mereka mengingatkan untuk segera mengusirnya jika ia menolak untuk pergi dari Gedung Putih.

Dalam politik luar negeri, Noam mengatakan kalau Trump yang sangat kanan berulang kali merusak kesepakatan dunia.
Ia pun seolah-olah seperti sedang membentuk 'aliansi negara-negara reaksioner ekstrem'.

Baca Juga: Filter Instagram ‘Ngibul’ Ramai Digunakan

Hal ini dikaitkan dengan adanya beberapa pemimpin negara yang memiliki karakter serupa dengan Trump.

Contohnya ialah Jair Bolsonaro di Brasil, Abdel Fattah El Sisi di Mesir, Benjamin Netanyahu di Israel, Narendra Modi di India, dan Viktor Orban di Hungaria.

Mungkin ada beberapa figur yang lebih menyenangkan di banyak negara, tetapi (mereka) itulah intinya," lanjut Noam.

Baca Juga: Potensi Bisnis : Arang Kayu Jati Subang Terbang Ke Arab

Noam kemudian menyinggung sikap nihilisme Trump terhadap masalah lingkungan. ia memang tak mau mengakui keberadaan perubahan iklim sehingga membuat kebijakan-kebijakan yang kontra dengan persoalan ini.

Baca Juga: Vanessa Angel Jalani Sidang Vonis Hari Ini

Inilah yang membuatnya harus menyebut Donald Trump sebagai 'penjahat paling buruk sepanjang sejarah manusia'.

Bahkan, Noam dengan tegas mengatakan bahwa Trump lebih parah daripada Stalin maupun Hitler.

Ia beralasan bahwa Stalin dan Hitler tak ingin memusnahkan seluruh kehidupan di bumi, namun Trump yang enggan mengambil langkah antisipasi terhadap perubahan iklim adalah sebaliknya.

Baca Juga: Harga Ps5 Di Indonesia Terdekat, Di AS Dibanderol 7 Jutaan

"Saya tak membicarakan Trump sebagai manusia. Saya tak begitu peduli. Saya berbicara soal kebijakan. Kebijakan itu jelas; pemahamannya jelas," tukas Noam.*** (Mahbub Ridho Maulaa/Pikiran rakyat)


Editor: Anas Bukhori

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah