6 Tradisi Menyambut Bulan Puasa di Jawa, Warok Ngendhog Menjadi Simbol Toleransi Antar Etnis di Semarang

- 11 Maret 2023, 09:11 WIB
6 Tradisi Menyambut Bulan Puasa di Jawa, Warok Ngendhog Menjadi Simbol Toleransi Antar Etnis di Semarang
6 Tradisi Menyambut Bulan Puasa di Jawa, Warok Ngendhog Menjadi Simbol Toleransi Antar Etnis di Semarang /

Selain menabur bunga diatas makam, peziarah juga akan memberikan doa dan membersihkan makam.

Tradisi ini juga bisa menjadi pengigat bagi umat manusia jika semua akan kembali berpulang ke yang maha kuasa.

Baca Juga: Bakal Sukses dan Hidup Kaya Raya di Tahun 2023, Inilah Ramalan Tanggal Lahir Paling Hoki Terus

6.Dugderan

Tradisi ini unik karena menjadi lambang perpaduan antar etnis yang mendominasi wilayah Kota Semarang. Etins tersebut ialah Jawa, Arab dan Tionghoa.

Perbedaan pendapat penentuan awal Ramadhan menjadi latar belakang terciptanya tradisi ini. Maka, bedug di Masjid Agung Kauman dan meriam dibunyikan sebanyak tiga kali dan dilanjutkan dengan pengumuman awal puasa.

Baca Juga: Live Streaming ANTV Hari Ini Serial Anupama Sabtu 11 Maret 2023, Sinopsis: Kedekatan Vanraj dengan Malvika

Suara ‘Dug’ dari bedug dan ‘Der’ dari meriam menjadi asal mula penamaan tradisi yang telah dilakukan sejak 1981. Seiring berjalannya waktu, tradisi ini semakin ramai dan meriah. 

Dalam tradisi Dugderan terdapat sebuah ikon yang menjadi perlambang bersatunya tiga etnis di Semarang. Ikon tersebut bernama Warak Ngendhog, ini merupan gambaran hewan berkaki empat dengan kepala seperti naga dan kaki seperti kambing.

Demikian 6 tradisi menyambut bulan puasa di Jawa yang dilakukan di beragam tempat sebelum memasuki Ramadhan.***

Halaman:

Editor: Anas Bukhori


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x