3 Edukasi Menag dari Aksi Pengeboman di Gereja Katedral Makassar: 'ACT'

28 Maret 2021, 15:30 WIB
Menag Yaqut Cholil Qoumas mengutuk tindakan ledakan bom di Gereja Katedral Makassar /Pikiran Rakyat

UTARA TIMES - Menteri Agama (Menag) yaitu Yaqut Cholil menerima laporan bahwa Gereja Katedral Makassar terjadi aksi pengeboman.

Aksi pengeboman di Gereja Katedral Makassar pada pagi hari Minggu, 28 Maret 2021, perumahan Jalan Kartika, Sulawesi Selatan dan Menag mengambil langkah cepat.

Menag turut berbela sungkawa atas peristiwa di Gereja Katedral Makassar, dan dari aksi tersebut Menag memberikan edukasi serta himbauan kepada masyarakat.

Baca Juga: Pembahasan Jawaban Tema 8 Kelas 5 SD Subtema 1: Dari Siklus Air Sampai Cerita Semut dan Beruang

Berikut 3 edukasi Menag atas aksi pengeboman di Gereja Katedral Makassar yang dirangkum oleh Utara Times, antara lain:

1. Edukasi terkait toleransi dan kekerasan

Menag menghimbau kepada masyarakat terkhusus tokoh Agama supaya lebih menanamkan nilai-nilai toleransi dan beragama secara moderat.

Baca Juga: Kisi-kisi Jawaban Tema 8 Kelas 5 SD: Subtema 1 Tentang Fungsi Air

Sebab kekerasan akan menggerus nilai-nilai kemanusiaan dan menggoyahkan tatanan kehidupan berbangsa.

2. ACT

Menag pun menerapkan Aksi Cepat Tanggap (ACT) atas pengeboman di Gereja Katedral Makassar, langsung proses evakuasi korban serta pencarian pelaku untuk menuntaskan peristiwa ini.

Baca Juga: Aksi Pengeboman di Gereja Katedral Makassar, Menag: Pencarian Pelaku Tindakan Keji Tak Bermoral

"Kepolisian perlu meningkatkan keamanan di tempat ibadah demi keberlangsungan masyarakat yang aman, damai, serta khusyu' dalam beribadah," ujar Yaqut Cholil.

3. Memecahkan masalah dengan kepala dingin

Menag menghimbau dengan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya kedamaian bernegara serta toleransi umat beragama akan menimbulkan dampak positif dalam jangka waktu panjang.

Baca Juga: Terancam Punah! Kain Tenun Indramayu Tidak Lagi Memiliki Penerus

Apabila ada persoalan batin ataupun konflik yang terjadi antar individu, kelompok, dan lain-lain segera mencari solusi tersebut dengan kepala dingin yaitu berdiskusi.

"Tidak ada pihak yang dirugikan dan korban dari aksi kekerasan, apabila diselesaikan dalam jalur diskusi," ujar Yaqut Cholil.

Tanamkan sejak dini dan peristiwa pengeboman di Gereja Katedral Makassar mengajarkan kepada masyarakat pentingnya keterbukaan dan bahu membahu dalam menuntaskan kasus tersebut.***

Editor: Nur Umar

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler