UTARA TIMES – Dalam podcast #suaratirta, dr. Tirta membahas alasan didirikannya rumah sakit COVID-19 pada Selasa, 10 Agustus 2021 kemarin.
Podcast dr. Tirta tersebut berisi pembahasan alasan berdirinya rumah sakit COVID-19, yang mana diunggah di kanal YouTube pribadinya, Tirta PengPengPeng.
Kemudian dr. Tirta menjelaskan latar belakang podcast tentang adanya rumah sakit COVID-19. Tujuannya untuk menjawab pertanyaan netizen.
Baca Juga: Berikut Penjelasan Dokter Tirta tentang 4 Hal yang Wajib Diketahui Lansia yang Alami Gejala Covid-19
Dalam hal ini pertanyaan yang paling sering didengar adalah alasan kenapa penyakit paru lebih sering didiagnosa sebagai COVID-19. Pada akhirnya jawaban pertanyaan ini akan membahas alasan adanya rumah sakit COVID-19 terlebih dahulu.
“Dok, kenapa sih penyakit paru sekarang apa-apa dicovidkan? Apa-apa covid,” kata dr. Tirta meniru pertanyaan netizen sebagaimana dilansir Utara Times dari kanal YouTube Tirta PengPengPeng.
Tirta lantas segera menjawab pertanyaan tersebut.
Pertama, dr. Tirta menjelaskan terdapat banyak rumah sakit rujukan di Indonesia. Rumah sakit rujukan tersebut kemudian dapat dibedakan menjadi dua, yakni rumah sakit rujukan COVID-19 dan rumah sakit rujukan noncovid.
Hal ini bukan tanpa alasan, sebab tidak semua rumah sakit dapat menangani COVID-19 karena terkendala fasilitas dan sumber daya manusia.
Pasalnya rumah sakit untuk penanganan COVID-19 harus memiliki kamar isolasi dan ICU dengan tekanan negatif.
Tidak hanya itu, rumah sakit juga harus menyediakan ventilator di ICU dan mempekerjakan dokter anestesi untuk bertanggung jawab pada ruangan tersebut.
Alhasil orang-orang dapat menemukan rumah sakit modular. Misalnya rumah sakit modular Pertamina dan rumah sakit modular Wisma Atlet.
Keduanya sama-sama rumah sakit yang dikhususkan untuk menangani pasien penderita COVID-19.
Baca Juga: Kantor BPOM Kebakaran, dr. Tirta Sebut Harus Diusut Penyebabnya!
Pada dasarnya, munculnya rumah sakit khusus untuk COVID-19 memiliki tujuan agar rumah sakit yang lain dapat menangani pasien noncovid.
Tirta juga menyebut tentang bed occupancy rate atau jumlah kapasitas tempat tidur yang yang dikhususkan untuk penyakit tertentu dengan jumlah terbatas, seperti COVID-19.
Degan demikian, alasan di balik berdirinya rumah sakit COVID-19 adalah untuk memaksimalkan pelayanan. Apalagi tidak semua rumah sakit memiliki fasilias dan SDM yang mendukung.***