Menilik Sejarah dan Tujuan Peringatan Hari Kunjung Perpustakaan Nasional Sejak Tahun 1995

11 September 2023, 14:10 WIB
Ilustrasi perpustakaan. Menilik Sejarah dan Tujuan Peringatan Hari Kunjung Perpustakaan Nasional Sejak Tahun 1995 /Pixabay/StockSnap/

UTARA TIMES – Peringatan Hari Kunjung Perpustakaan Nasional tinggal menghitung hari lagi, pahami sejarah singkat, tujuan, dan kondisi minat baca di Indonesia dalam pembahasan ini.

Diketahui, peringatan Hari Kunjung Perpustakaan Nasional atau Hari Gemar Membaca akan diadakan setiap 14 September.

Peringatan Hari Kunjung Perpustakaan Nasional ditujukan sebagai pengingat akan pentingnya memperkaya ilmu pengetahuan dan wawasan lewat membaca.

Perlu anda ketahui bahwa perayaan Hari Kunjung Perpustakaan Nasional telah dimulai sejak ditetapkannya surat dari kepala perpustakaan nasional RI.

Baca Juga: Rebo Wekasan Tahun 2023 Jatuh pada Tanggal Berapa? Ini Beberapa Larangan yang Harus Diwaspadai

Peringatan Hari Kunjung Perpustakaan Nasional dimulai sejak 14 September 1995 pada masa jabatan presiden kedua RI, Presiden Soeharto.

Pada 11 Agustus 1995, melalui ketetapan presiden kepada kepala perpustakaan RI dengan nomor 020/A1/VIII/1995.

Surat dengan nomor tersebut salah satunya berisi rencana adanya peringatan Hari Kunjung Perpustakaan Nasional yang diusulkan oleh kepala perpustakaan nasional, Mastini Hardjoprakoso.

Melalui surat tersebut, setiap tanggal 14 September sebagai Hari Kunjung Perpustakaan Nasional.

Baca Juga: Cara Daftar CPNS 2023, Ikuti Langkah-langkah Berikut Ini

Dalam sejarahnya, Mastini Hardjoprakoso menyebutkan bahwa Indonesia pernah disposisi kejayaan sebagai negara dengan produktivitas penerbitan berbagai judul buku yang tinggi.

Hal ini juga tidak lepas dari peran presiden Soekarno yang memprioritaskan penurunan angka buta huruf yang terjadi kala itu.

Sehingga sejak 1963, banyak perusahaan swasta yang mulai Rani membangun berbagai jenis usaha penerbitan buku di Indonesia.

Bahkan karena produktivitas buku di Indonesia yang sedang masa jayanya, membuat Amerika dan Badan Literasi Belanda tertarik dan membeli buku terbitan Indonesia.

Baca Juga: Penyelidikan Kasus Temuan 2 Jasad di Cinere, Depok: Olah TKP dan Pengamanan Dokumen

Menurut surat ketetapan presiden Soeharto tersebut juga terselip tujuan diadakannya Hari Kunjung Perpustakaan Nasional ini.

Presiden kedua RI berharap agar ketetapan tersebut dapat memberikan tujuan positif bagi gerakan aktivis intelektual di Indonesia. Terutama untuk terus menyebarkan budaya aliterasi generasi bangsa Indonesia.

Peringatan ini juga dapat dijadikan momentum gerakan aliterasi yang semakin maju, kreatif, mampu membangkitkan semangat masyarakat agar mau berkunjung ke perpustakaan.

Itulah informasi lengkap mengenai Hari Kunjung Perpustakaan Nasional yang mulai diperingati sejak 1995.***

Editor: Nur Umar

Tags

Terkini

Terpopuler