UTARA TIMES – Terkait aksi pengeboman di Gereja Katedral Makassar Minggu, 28 Maret 2021 pagi hari kemarin, Pelaksana Tugas (PLT) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) turut memberikan bantuan.
Bantuan yang diberikan PLT Gubernur Sulsel diperuntutkan kepada salah satu korban dari aksi pengeboman di Gereja Katedral Makassar bernama Kosmos, dengan kondisi mengalami luka di leher, wajah, dada, dan tangan kirinya.
Korban berusia 52 tahun kini dirawat intensif di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar, dampak dari bom di Gereja Katedral Makassar turut menyita perhatian publik dan PLT Gubernur Sulsel menyalurkan bantuan kepada korban.
Baca Juga: 5 Warga Mengalami Luka Bakar Atas Insiden Kebakaran Tangki Kilang Minyak di Balongan, Indramayu
Baca Juga: Kerugian Pertamina Akibat Ledakan Tangki Minyak RU VI Balongan Kabupaten Indramayu, BBM Aman
PLT Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman pun mendatangi langsung kediaman keluarga Bapak Kosmos untuk meringankan beban keluarga selaku korban dari aksi pengeboman di Gereja Katedral Makassar.
“Saya bersama ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulsel yaitu Andi Ina Kartika Sari, sudah menjenguk korban dari aksi bom di Gereja Katedral Makassar. Saya turut prihatin kepada korban semoga segera pulih kembali dan perlu mengusut kasus dari bom Gereja Katedral Makassar hingga tuntas,” ujar Andi, sebagaimana dikutip dari Antara.
Baca Juga: Kronologi Ledakan Kilang Minyak Balongan Kabupaten Indramayu Akibatkan 4 Tangki BBM Terbakar
PLT Gubernur Sulsel begitu geram dan mengecam aksi pengeboman di Gereja Katedral Makassar, dan turut menyerahkan kepada pihak yang berwajib.
“Kami menunggu pihak kepolisian dalam melaksanakan tugasnya untuk mengevakuasi lebih lanjut atas aksi pengeboman di Gereja Katedral Makassar, memberikan kesempatan profesionalitas dari pihak kepolisian dalam mengusut tuntas,” sambungnya.
Baca Juga: Aksi Pengeboman di Gereja Katedral Makassar, Menag: Pencarian Pelaku Tindakan Keji Tak Bermoral
Proses evakuasi pelaku dan korban dari aksi pengeboman di Gereja Katedral Makassar tetap berlangsung oleh pihak kepolisian setempat, dan dukungan dari berbagi pihak seperti Menteri Agama (Menag) yang turut melakukan aksi cepat tanggap dari peristiwa tersebut melalui pihak berwajib.***