UTARA TIMES- Agresi militer China yang terus menerus terjadi di wilayah laut China Selatan serta beberapa kawasan Asia Pasifik membuat Indonesia geram.
Baru-baru ini atas dasar agresi militer China ke wilayah laut China Selatan dan kawasan Asia Pasifik mencoba mengintervensi Indonesia. Hal ini jelas membuat Indonesia geram dan memilih membatalkan rencana mengakuisisi pesawat tempur Su-35 milik Rusia.
Indonesia yang geram atas intervensi China soal wilayah laut China Selatan dan kawasan Asia Pasifik pada akhirnya ingin menduetkan Dassault Rafale generasi 4,5 dari Prancis dengan Boeing F-15EX Eagle generasi kedua dari Amerika Serikat.
Selain itu dalam konteks ancaman agresi militer China ke Indonesia, sudah jelas membuat Indonesia membutuhkan dukungan dan niat baik dari Amerika Serikat serta negara-negara demokrasi penting lainnya khususnya upaya mengendalikan agresi militer China di kawasan Asia Pasifik.
Bahkan keseriusan Indonesia menahan agresi militer China di kawasan Asia Pasifik. Hal ini disampaikan langsung oleh Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto yang ingin memboyong 35 jet Rafale dari Prancis dan 8 unit F-15EX dari Amerika Serikat.
"F-15 (F-15EX) kita masih dalam tahap negosiasi," kata Prabowo Subianto di Kemhan RI Jakarta, Kamis 20 Januari 2022.
Kendati masih dalam tahap negoisasi, Prabowo menegaskan khusus jet Rafale dari Prancis tinggal mengaktifkan kontrak.