Inilah 7 Pahlawan Revolusi Korban G30S PKI

- 27 September 2022, 11:10 WIB
Sejarah singkat mengenai semboyan 'Jas Merah' atau 'Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah', yang erat kaitannya dengan peristiwa G30S PKI.
Sejarah singkat mengenai semboyan 'Jas Merah' atau 'Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah', yang erat kaitannya dengan peristiwa G30S PKI. /blitarkota.go.id.

UTARA TIMES – Berikut informasi 7 pahlawan Revolusi yang menjadi korban peristiwa G30S PKI,terjadi pada 30 September 1965.

Para 7 pahlawan Revolusi dimana 7 pahlawan tersebut diculik dan dibunuh pada 1 Oktober 1965 dan peristiwa G30S PKI.

Para jasad 7 pahlawan Revolusi yang menjadi korban G30S PKI ini, ditemukan di sebuah sumur tua di daerah Lubang Buaya, Jakarta Timur.

Dari 7 pahlawan Revolusi korban G30S PKI ini, sebagian besar adalah para jendral dan perwira tinggi di TNI.

Baca Juga: Hari Ini Selasa Apa 27 September 2022 di Kalender Jawa? Cek Info Lengkapnya Berikut Ini

Setelah dinyatakan gugur dan menjadi pahlawan Revolusi 7 korab G30S PKI ini, mendapatkan pangkat anumerta berdasarkan surat keputusan Presiden RI No III/Koti/Tahun 1965 tanggal 5 Oktober 1965.

Dan berikut 7 pahlawan Revolusi yang menjadi korban peristiwa G30S PKI.

  1. Jenderal Anumerta Ahmad Yani

Ahmad Yani lahir tanggal 19 Juni 1922 di Jenar, Purworejo. Pada masa kolonialisme Jepang, dia ikut pendidikan Heiho di Magelang dan pendidikan tentara Pembela Tanah Air atau PETA di Bogor.

Pada 1 Oktober 1965 dini hari, dia diculik dan dibunuh. Jasad Ahmad Yani ditemukan di Lubang Buaya dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata.

  1. Letjen Anumerta Raden Suprapto

Raden Suprapto lahir 20 Juni 1920 di Purwokerto. Semasa muda, dia ikut pendidikan militer di Akademi Militer Kerajaan di Bandung. Namun, pendidikannya itu putus karena Jepang mendarat di Indonesia.

Pada masa penjajahan Jepang, Suprapto ikut kursus di Pusat Latihan Pemuda dan berkarier di Kantor Pendidikan Masyarakat.

  1. Letjen Anumerta M.T. Haryono

M.T. Haryono lahir di Surabaya pada 20 Januari 1924. Dia pernah ikut sekolah kedokteran Ika Dai Gaku saat masa pendudukan Jepang dan masuk TKR dengan pangkat mayor setelah Indonesia merdeka.

Pahlawan Revolusi yang pandai Inggris dan Jerman ini diculik dan dibunuh pada 1 Oktober 1965 dini hari.

  1. Letjen Anumerta Siswondo Parman

Letjen S. Parman lahir di Wonosobo, 4 Agustus 1918. Dia sempat bekerja pada jawatan Kenpetai saat erat kolonialisme Jepang.

  1. Parman masuk TKR setelah Indonesia merdeka dan memegang jabatan Kepala Staf Markas Besar Polisi Tentara di Yogyakarta.
  2. Mayjen Anumerta Donald Ignatius Panjaitan

D.I. Panjaitan lahir tanggal 9 Juni 1925 di Balige, Tapanuli. Dia menjalani pendidikan militer Gyugun dan ditempatkan di Pekanbaru sampai proklamasi.

Baca Juga: Kumpulan Tema Maulid Nabi 2022 yang Menarik dan Cocok untuk Acara di Sekolah atau Masjid 

D.I. Panjaitan turut serta membentuk TKR dan ditetapkan sebagai Komandan Batalyon.

  1. Mayjen Anumerta Sutoyo Siswomiharjo

Sutoyo Siswomiharjo lahir di Kebumen, Jawa Tengah, pada 28 Agustus 1922. Dia belajar di Balai Pendidikan Pegawai Tinggi di Jakarta, lalu jadi pegawai negeri di Kantor Kabupaten Purworejo.

Setelah kemerdekaan Indonesia, dia bergabung dengan TKR di bagian kepolisian, kemudian menjadi anggota Corps Polisi Militer (CPM).

Disebabkan ketidaksetujuannya dengan pembentukan Angkatan Kelima PKI, Sutoyo diculik dan dibunuh pada 1 Oktober 1965.

  1. Kapten Anumerta Pierre Andreas Tendean

Pierre Tendean adalah ajudan Jenderal A.H. Nasution. Dia lahir pada 21 Februari 1939 di Jakarta.

Pierre Tendean lulus dari Akademi Militer Jurusan Teknik pada 1962. Setelah dari sana, dia menjadi Komandan Peleton Batalyon Zeni Tempur 2 Komando Daerah Militer II/Bukit Barisan di Medan.

Pada waktu PKI mengepung rumah A.H. Nasution, dia ikut ditangkap dan dibunuh.

Demikian informasi 7 pahlawan Revolusi korban G30S PKI dimana sebagian besar adalah jendral dan perwira tinggi TNI.***

 

 

 

Editor: Dwi Maratus Sholihah

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah