Jari Kaki Covid Potensi Gejala Baru Virus Corona

- 1 November 2020, 02:05 WIB
TIM Ahli/Para ilmuwan mengatakan, “jari kaki Covid” berpotensi sebagai gejala virus corona.
TIM Ahli/Para ilmuwan mengatakan, “jari kaki Covid” berpotensi sebagai gejala virus corona. /NEW YORK POST/

UTARA TIMES - Covid-19 merupakan penyakit menular yang baru ditemukan, sebelumnya penyebab virus ini tidak dikenal sebelum mulainya wabah di Wuhan, Tiongkok, bulan Desember 2019 lalu.

Sehingga banyak para pakar kesehatan yang mengidentifikasi virus tersebut.
Hasil identifikasi yang menjadi kesepakatan umum misalnya soal gejala. Diketahui bahwa gejala utama yang harus diwaspadai oleh setiap orang adalah dari demam tinggi, batuk, sesak napas hingga dapat merasakan kehilangan indera penciuman dan perasa.

Tak hanya itu baru-baru ini terdapat sebuah penelitian yang meyakini ada efek samping baru yang dikaitkan dengan virus tersebut, yaitu "jari kaki Covid". Para ilmuwan mengatakan, “jari kaki Covid” berpotensi sebagai gejala virus corona

Sebuah lembaga penelitian Amerika Serikat, International League of Dermatological Societies dan American Academy of Dermatology menemukan, beberapa pasien virus corona menderita peradangan seperti luka kulit atau benjolan di kaki mereka yang terkadang berlangsung selama berbulan-bulan.

Baca Juga: Siti Fadilah Mantan Menteri Kesehatan Dinyatakan Bebas

Hal tersebut dapat menyebabkan peradangan seperti luka kulit atau benjolan pada jari-jari kaki.

Kolaborasi antara dua badan penelitian mengatakan tampaknya ada sub-kelompok pasien tertentu yang ketika mereka tertular Covid-19 mengalami peradangan di jari-jari kaki. Jari kaki mereka tampak merah dan bengkak, kemudian berubah menjadi warna ungu. Saat dilansir dari Independet, Dr Esther Freeman peneliti utama dari International Covid-19 Dermatology Registry dikutip utara times.com dari RRI, 31 Oktober 2020.

"Dalam banyak kasus itu sembuh sendiri dan hilang, ini relatif ringan dan berlangsung rata-rata sekitar 15 hari, tapi kami telah melihat pasien yang bertahan satu atau dua bulan, yang sangat mengejutkan adalah ketika Anda melampaui batas 60 hari itu karena tidak seperti pasien sembuh pada hari ke-70," jelasnya.

Baca Juga: Pahlawanku Sepanjang Masa Menjadi Tema Hari Pahlawan 2020

Halaman:

Editor: Abdul Hapid Badrudin

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x