Esensi Merdeka Belajar, Ini Kata Nadiem

7 November 2020, 06:05 WIB
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI, Nadiem Makarim. /Pikiran Rakyat./ /desy/Seputar Lampung

UTARA TIMES – Pada masa pandemi Covid-19 ini disebut-sebut sebagai langkah memantapkan generasi muda yang telah siap mengisi perubahan. Hal itu disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Medikbud) Nadiem Makarim dalam keterangannya di Jakarta, Jumat, 6 November 2020 kemarin.

Dia pun menyampaikan bahwa generasi muda perlu mengambil banyak hikmah dari pandemi Covid-19 ini.

Baca Juga: Cara Cek BLT BPJS Tahap 2, Ini Tahapnya

“Generasi muda perlu mengambil banyak hikmah dari pandemi Covid-19. Pandemi ini mengubah semua tatanan kehidupan,” ujar Nadiem Makarim, dikutip dari Pikiran-Rakyat.com.

“Mulai dari cara kita berkomunikasi menggunakan teknologi, sampai dengan cara kita mempersiapkan diri untuk masa depan,” ucapnya menambahkan.

Nadiem Makarim mengatakan bahwa pengalaman dan pelajaran semasa pandemi, adalah modal agar lebih tangguh menghadapi segala macam situasi.

Baca Juga: Terkait UU Ciptaker, Pemda Karawang Harus Inovatif

Jika generasi muda saat ini masih merasa sulit beradaptasi, untuk berikutnya diharapkan dapat lebih siap. Tanpa adanya pandemi Covid-19 pun, dinamika tren global, seperti kemajuan pesat teknologi, pergeseran sosio-kultural, perubahan lingkungan hidup, dan perbedaan dunia kerja masa depan, teteap perlu diantisipasi.

“Pandemi semakin memantapkan bahwa generasi muda kita, harus bersiap mengisi perubahan,” ujar Nadiem Makarim.

Untuk memantapkan generasi muda Indonesia, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) pun mencanangkan kebijakan Merdeka Belajar.

Baca Juga: Syarat menerima Bantuan BLT Rp 2,4 Juta, Walapun No KTP tidak ada di Eform BRI

“Salah satu esensi Merdeka Belajar adalah menggali potensi terbesar para guru dan murid, untuk berkreasi dan berinovasi agar pembelajaran dapat bermanfaat sepanjang hayat,” tutur Nadiem Makarim.

Sederhananya, Merdeka Belajar adalah kemerdekaan berpikir dan hanya pelajar yang memiliki keenam profil Pelajar Pancasila, yang akan mampu memanfaatkan kemerdekaan berpikir dengan baik untuk meraih masa depan yang mereka citakan.

Enam ciri utama Pelajar Pancasila tersebut yakni bernalar kritis, kreatif, mandiri, beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, bergotong royong, dan berkebhinekaan global.

Baca Juga: Dapat Dukungan Dan Support Pemerintah Hyundai Kona dan Ioniq Listrik Resmi Meluncur di Indonesia

Selanjutnya, yang terpenting adalah gotong royong. Situasi pandemi justru menjadi penyemangat, untuk melakukan gotong royong, menjadi lebih kritis, dan juga lebih kreatif.

Kepedulian terhadap sesama yang diwujudkan dengan gotong royong, dapat membantu bangsa ini segera pulih dan bangkit dari pandemi.

Nadiem Makarim juga meminta generasi muda untuk menghayati kembali, dan mengamalkan semangat untuk berjuang dalam mencapai atau meraih cita-cita Sumpah Pemuda yang berlangsung 92 tahun lalu.

Baca Juga: BLT BPJS Tahap Kedua Libatkan KPK dan Kepolisian

Kecintaan generasi muda terhadap Tanah Air perlu selalu ditanamkan. Namun, yang terpenting untuk saat ini adalah mengingat bahwa yang sederhana, bisa menghasilkan sesuatu yang luar biasa.

“Generasi muda mampu menciptakan terobosan melalui inovasi. Inovasi bukanlah semata bicara hasil, tapi sebuah rangkaian proses yang dapat dimulai dari gagasan sekecil apapun,” tutur Nadiem Makarim.***

Editor: Nur Umar

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler