UTARA TIMES - Berikut informasi tentang apa itu jejak karbon lengkap dengan dampak buruknya bagi bumi dan seluruh makhluk hidup beserta cara menguranginya.
Jejak karbon merupakan jumlah emisi karbon dioksida (CO2) yang terkait dengan semua aktivitas seseorang atau entitas lain (misalnya, bangunan, perusahaan, negara, dll.).
Hal ini termasuk emisi langsung, seperti yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil di bidang manufaktur, pemanasan, dan transportasi, serta emisi yang dibutuhkan untuk menghasilkan listrik yang terkait dengan barang dan jasa yang dikonsumsi.
Sebagaimana dirangkum Utara Times dari Brtannica.com, inilah dampak buruk jejak karbon bagi bumi dan makhluk hidup.
Diketahui bahwa konsep jejak karbon juga mencakup emisi gas rumah kaca lainnya, seperti metana, nitrous oxide, atau chlorofluorocarbons (CFC).
Konsep jejak karbon terkait dan tumbuh dari gagasan lama tentang jejak ekologis, sebuah konsep yang ditemukan pada awal 1990-an oleh ahli ekologi Kanada William Rees dan perencana regional kelahiran Swiss Mathis Wackernagel di University of British Columbia.
Jejak ekologis adalah total luas lahan yang dibutuhkan untuk menopang suatu aktivitas atau populasi.
Baca Juga: Bayern Munchen vs Inter Liga Champions 2022 Disiarkan Dimana, Jam Berapa? Simak Informasinya Disini
Ini termasuk dampak lingkungan, seperti penggunaan air dan jumlah lahan yang digunakan untuk produksi pangan.
Editor: Nur Umar