Seorang Siswa Bunuh Diri, KPAI Minta Pembelajaran Daring di Evaluasi

- 2 November 2020, 12:15 WIB
Siswa SMP sedang sekolah Online
Siswa SMP sedang sekolah Online /Instagram/@smpia8

Baca Juga: Rose dan Lisa Blackpink Cuekin Jennie, Personil lain saat VLIVE

Sekretaris Jenderal FSGI, Heru Purnomo mengatakan, kasus-kasus ini mengindikasi kuat bahwa beban PJJ menjadi salah satu penyebab peserta didik depresi sampai memutuskan bunuh diri.

FSGI menyayangkan pihak-pihak yang semestinya melindungi peserta didik, justru kerap terburu-buru menyangkal motif dugaan dibalik bunuh diri siswa.

"Penyangkalan ini yang pada akhirnya mengakibatkan pelaksanaan PJJ fase 2 secara signifikan tidak ada perubahan," kata Heru.

Baca Juga: Seorang Dokter Tertipu Rp 4,8 Miliar Lantaran Lampu Gosok 'Aladdin'

Sementara itu, Kepala Biro Humas Kemendikbud, Evy Mulyani mengklaim bahwa PJJ selama masa pandemi didesain tanpa memberi beban untuk menuntaskan seluruh capaian kurikulum yang ada untuk kenaikan kelas ataupun kelulusan.

“PJJ hadir memberi pengalaman belajar yang bermakna, tanpa terbebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum untuk kenaikan kelas maupun kelulusan,” kata Evy melalui pesan singkat What’s App Minggu, 1 November 2020 kemarin.

Baca Juga: Israel Uji Coba Vaksin COVID-19 Tahap Awal Pada 80 Relawan

Menurutnya, di dalam penyusunannya, Kemendikbud sudah memperhatikan seluruh kondisi yang mungkin dapat terjadi selama masa pandemi Covid-19 saat ini. Oleh sebab itu, selama prosesnya Kemendikbud memberikan berbagai alternatif dalam PJJ untuk diterapkan sehingga tidak hanya terbatas pada gawai, dan akses internet.

"Aktivitas dan tugas pembelajaran dapat bervariasi antar siswa dengan memperhatikan kondisi psikologis siswa, sesuai minat dan kondisi masing-masing, termasuk mempertimbangkan kesenjangan akses/fasilitas belajar di rumah," ujar Evy.

Halaman:

Editor: Nur Umar

Sumber: indramayu.pikiran-rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah