UTARA TIMES - Kalender jawa, 15 Maret 2024 lengkap dengan wuku, weton dan wuku dalam perhtitngan ilmu tradisi jawa mempunyai keunikan tersendiri.
Jika melihat pada tanggalan jawa, untuk 15 Maret 2024 ini jatuh pada hari Jumat di pasaran Legi, sekaligus mempunyai weton Jumat Legi.
Sementara untuk wuku pada 15 Maret 2024 ini berada pada wuku Langkir.
Wuku Langkir adalah salah satu wuku dalam kalender Jawa yang memiliki sifat yang cerdas dan pandai dalam mengatur keuangan.
Baca Juga: 2 Golongan PNS Tidak Dapat THR Sesuai PP No 15 Tahun 2023, Cek Apakah Anda Termasuk?
Mereka yang lahir pada wuku Langkir memiliki sifat kuat budinya, yang cocok untuk pekerjaan seperti berdagang dan berlayar.
Dalam tradisi Jawa, wuku Langkir disebut sebagai Raden Langkir, anak Dewi Sinta dan Prabu Watugunung yang kesebelas.
Lantas berapa neptu dari weton Jumat Legi pada 15 Maret 2024?
Baca Juga: Jadwal Terbaru Kapal PELNI KM Bukit Siguntang di Bulan Maret 2024, Lengkap dengan Syarat Penumpang
Neptu merupakan gabungan dari weton mempelai pria dan weton mempelai wanita. Neptu dihitung dari angka yang keluar dari penjumlahan hari lahir dan hari pasaran lahir.
Weton Jumat Legi sendiri memiliki jumlah neptu sebenaykan 11, yakni Jumat 6 dan Legi 5.
Selain itu, ada beberapa keistimewaan bagi orang yang klahir pada Jumat Legi ini.
Baca Juga: Link Pendaftaran Mudik Gratis 2024 Pegadaian, Intip Syarat dan Rute di Sini
Weton Jumat Legi merupakan weton yang memiliki karakter, watak, dan jodoh yang khas. Orang-orang yang memiliki weton ini dipercaya mempunyai neptu besar.
Mereka dipercaya merupakan sosok yang paling bisa diandalkan dan memiliki semangat tinggi, khususnya dalam pekerjaan.
Baca Juga: Rumus dan Cara Menghitung THR Proporsional Sesuai Permenkaer No 6 Tahun 2016
Salah satu keistimewaan yang dimiliki oleh sosok weton Jumat Legi adalah Sanggar Waringin. Artinya orang ini bisa dipercaya serta diandalkan.
Ia juga termasuk orang yang jarang mengeluh serta tergolong orang yang tak pelit.
Itulah tadi weton, wuku dan neptu pada 15 Maret 2024 dalam perhitugan ilmu tradisi jawa.***