Selain itu, Okky menganggap bahwa, sesusah-susahnya menulis artikel atau karya ilmiah, pasti bisa selesai dengan tenggat. Betapa pun menyenangkan menulis cerita pendek atau novel, belum tentu ceritanya jadi.
Disisi lain Okky merasa senang ketika menulis fiksi, dimana ia merasa tidak ada beban perihal tenggat waktu. Namun terbalik ketika ia menulis fiksi yang harus tepat waktu bahkan dikejar-kejar deadline.***