UTARA TIMES - Baru-baru ini karya sastra indonesia kembali terlucuti.
Dimana, salah sorang pengarang sekaligus cerpenis Kartika Catur Pelita menemukan sebuah keganjalan ketika membaca antalogi esai buku pemenang lomba Nulis dari Rumah yang diselenggarakan oleh Kemenparekraf.
Diketahui buku pemenang sayembara Nulis Dari Rumah tersebut dicetak rilis dan dibukukan dengan diberi judul 'Saatnya Menjadi Bangsa Yang Tangguh' penerbit Pustaka Obor Indonesia.
Baca Juga: Terkait Hubungan Jennie BLACKPINK dan G-Dragon BIGBANG, Ini Penjelasan dari Teman-Teman
Baca Juga: Spoiler One Piece Chapter 1005: Robin dan Brook VS Black Maria
Kartika Catur dimana setelah membaca buku esai-esai yang memuat 50 esai terpilih dengan tebal halaman 486-500 tersebut sempat menuliskan keprihatinannya melalui postingan akun Facebook milik pribadinya Kartika Catur Pelita Pelita
Dalam unggahannya, Catur menyampaikan keprihatinannya karena salah satu Cerpen yang berjudul 'Selawat Dedaunan' karya Yanusa Nugroho diplagiat dan memenangi lomba Nulis dari Rumah kemenparekraf.
Catur merasa orang-orang yang melakukan hal plagiat dalam karya sastra adalah perbuatan licik.
Baca Juga: Sinopsis Drama 'Sisyphus: The Myth' Episode 1, Misteri Isi Koper Kang Seo Hae dan Han Tae San