Baca Juga: Palestina Beri Peringatan Terkait Rencana Israel Atas 'Pembantaian Mengerikan' Terhadap Jurnalis
Perlu diketahui, buku Anak Semua Bangsa karya Pramoedya Ananta Toer tersebut mengisahkan tentang kelanjutan hidup Minke setelah Annelies meninggal.
Berbeda dengan buku Bumi Manusia yang didominasi dengan kisah cinta Minke dan Annelies, dalam buku Anak Semua Bangsa, Minke benar-benar mencari jati diri.
Baca Juga: Para Dokter Mesir Secara Sukarela Merawat Warga Palestina yang Terluka Akibat Agresi Israel di Gaza
Minke yang awalnya hanya mau menulis berita memakai Bahasa Belanda beralih ke Bahasa Melayu sebelum resmi menjadi Bahasa Indonesia, karena menurut Minke orang pribumi lebih butuh dicerdaskan daripada penjajah.
Baca Juga: Israel Sebarkan Propaganda, Tuduh Bella Hadid Anjurkan Membuang Orang Yahudi ke Lautan
Dalam buku Anak Semua Bangsa juga, isu pabrik vs petani mulai disinggung.***