UTARA TIMES – Berikut ini tersedia informasi mengenai larangan Rebo Wekasan yang mana apakah larangan tersebut mitos atau fakta.
Rebo Wekasan merupakan salah satu tradisi yang dilakukan di hari Rabu terakhir di bulan Safar dan diyakinin bahwa terjadi penurunan balak dan bencana di bumi.
Dimana pada Rebo Wekasan diyakini terdapat 320.000 macam musibah, bencana, dan penyakit yang diturunkan untuk menguji umat manusia.
Dengan demikian terdapat berbagai larangan pada Rebo Wekasan yang beberapa masyarakat menyakininya.
Lantas, seperti apa larangan pada Rebo Wekasan? Berikut telah Utara Times lansir dari berbagai sumber.
1. Larangan menikah pada saat Rebo Wekasan
Pada Rebo Wekasan terdapat larangan untuk menikah. Sebagian masyarakat percaya bahwa menikah pada saat Rebo Wekasan akan mendatangkan musibah dan kesialan.
Sebagian masyarakat percaya bahwa akan mendatangkan musibah terjadinya konflik dalam rumah tangga, sulit mendapatkan rejeki, hingga terkena penyakit.
2. Larangan keluar rumah Rebo Wekasan
Pada Rebo Wekasan terdapat larangan untuk keluar rumah. Sebagian masyarakat percaya bahwa melakukan perjalanan atau berpergian saat Rebo Wekasan akan mendatangkan musibah berupa kecelakaan dan lain sebagainya.
Oleh karenanya, masyarakat memilih untuk berdiam diri di rumah dan melakukan amalan-amalan yang dianjurkan pada saat Rebo Wekasan seperti shalat tolak balak dan sebagainya.
3. Tradisi Zaman Jahiliyah
Rebo Wekasan merupakan tradisi yang diyakini telah ada sejak zaman Jahiliyah dimana pada saat itu Rebo Wekasan disebut sebagai Arba Mustakmir.
Namun, semenjak kedatangan Nabi Muhammad SAW mitos dan tahayul tentang balak, penyakit, dan malapetaka mulai memudar seiring dengan masuknya agama Islam.
Demikian informasi mengenai apa saja larangan Rebo Wekasan yang beredar dimasyakarat.***