Romantisme Aktor Reformasi dalam Novel laut bercerita Karya Leila S. Chudori

- 15 November 2020, 18:12 WIB
Leila Chudori dan Dian sastro
Leila Chudori dan Dian sastro /Laila Chudori/ Instagram/Intagram Laila Chudori

 

UTARA TIMES-  Novel ini memberi gambaran yang lebih terang mengenai pergerakan mahasiswa yang menjadi aktor utama penggulingan Soeharto.

Tokoh utamanya bernama Laut. Ia seorang pecinta sastra sejak dini. Hal itu dikarenakan ayahnya adalah seorang wartawan, yang mana rak bukunya penuh dengan buku-buku sastra. Laut punya adik bernama Asmara yang juga mencintai sastra.

Baca Juga: Habib Rizieq Didenda 50 Juta Karena Melanggar Protokol Kesehatan

Namun bedanya, ia tidak mendalaminya di bangku kuliah sebagaimana yang dilakukan Laut. Asmara mengambil jurusan kedokteran saat kuliah.Semuanya bermula dari organisasi pergerakan mahasiswa bernama Winatra.

Laut merupakan bagian dari organisasi itu.

Di sana ia banyak bertemu dengan beragam teman dari berbagai daerah. Salah seorang yang paling mempengaruhi jalan pikirannya adalah Arifin Bramantyo. Ia senior di Winatra, bahkan juga di Wirasena, induk dari Winatra sendiri.

Baca Juga: Ini Sosok Menantu Habib Rizieq, Irfan Alaydrus

Di Winatra, Laut melalui banyak hal, dan juga belajar banyak hal. Organisasi ini sering diintai intel, karena gemar mendiskusikan buku-buku dan pemikiran-pemikiran terlarang, seperti buku Tetralogi Buru dan pemikiran Karl Max. Namun semakin diintai, semangat untuk terus mendiskusikan dan berpikir kritis semakin menyala. Kemudian Winatra menyewa sebuah rumah ‘suwung’ di tengah hutan untuk dijadikan sebagai sekretariat.

Dengan begitu, mereka pikir kegiatan-kegiatannya tidak akan tercium intel lagi. Kegiatan Winatra tak hanya di tataran berdialektika dan berwacana.

Mereka turun langsung ke lapangan untuk membela rakyat kecil. Salah satunya adalah yang mereka sebut dengan peristiwa Blangguan, yakni mempertahankan tanah yang akan direbut tentara untuk dijadikan tempat latihan militer. Karena peristiwa itu, Laut tertangkap intel untuk pertama kalinya. Namun tak lama ia dibebaskan kembali.

Peristiwa Blangguan menyulut api semangat Winatra dan Wirasena untuk terus melawan kelaliman. Suhu politik yang sedang naik di Ibu Kota memaksa Laut dan kawan-kawan berpindah ke sana.

Baca Juga: Heni, Pemudi Masuk Forbes, Warganet Kembali Sentil Megawati: Bu Lihat Milenial Ini!

Winatra dan Wirasena semakin vokal menentang rezim orde baru dan terang-terangan mendukung Sang Putri Proklamator. Mereka sadar akan resiko yang akan dihadapi.

Benar saja, tanggal 27 Mei 1996 terjadi kerusuhan. Pemerintah menuduh Wirasena dan Winatra sebagai dalang di balik kerusuhan itu. Semua aktivisnya diburu, sehingga Laut dan kawan-kawan harus mengamankan diri dan berpindah-pindah tempat persembunyian dalam jangka waktu tertentu.

Baca Juga: Sebelum Karir Gemilang, Soimah Pernah Alami Dijemput Mobil Angkut Sapi Setelah Nyanyi

Ketegangan makin terasa ketika satu persatu aktivis itu tak berkirim pesan lagi yang menandai ia masih aman dan berada di mana. Hingga sampai pada Laut yang akhirnya tertangkap aparat.

Mereka yang tertangkap disiksa habis-habisan oleh tentara, mulai dari disetrum, dipukuli, bola matanya dimasukkan semut, dan sebagainya. Semua itu mereka terima selama berhari-hari atau bahkan berbulan-bulan.

Saat berada di kurungan itu, barulah diketahui bahwa ternyata ada intel yang diselundupkan ke dalam tubuh organisasi. Ia seolah-olah menjadi bagian dari organisasi itu dan turut menentang orde baru.

Baca Juga: Sinopsis Novel Sesurga Denganmu Karya Asma Nadia, Terinspirasi Kisah Hidup Bos B ERL Cosmetic

Pantas saja mereka selalu merasa ada orang yang membocorkan kegiatannya ke pihak luar, padahal itu sudah sangat ditutup rapat.

Di akhir cerita, Laut dan beberapa aktivis lain yang tertangkap dibuang ke laut dalam kondisi masih hidup. Ia dihilangkan secara paksa dan keluarganya tak pernah tahu nasib mereka. Ini yang melatarbelakangi aksi Kamisan di depan Istana.

Para orang tua mencari tahu nasib anak-anaknya. Kalaupun sudah mati, setidaknya pulangkan jasadnya untuk diurus dengan baik.***

Editor: Anas Bukhori

Sumber: berbagai sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x