UTARA TIMES- Baru baru ini media sosial Tiktok digegerkan dengn cerita tragis Tasya pianis cilik yang dibunuh hingga berakibat rumah megah di Depok terbengkalai.
Cerita kematian Tasya pianis cilik tersebut bermula dari seorang Creator Youtube dan Tiktok bernama Regazoa menghampiri sebuah rumah megah yang terbengkalai di Depok.
Dari ekspedisi Youtuber tersebut menemukan sebuah cerita tragis yang tersimpan dalam rumah megah yang terbengkalai di Depok itu.
Bukan karena ada hantu atau binatang melata yang ganas, melainkan cerita dibalik kenapa rumah megah di Depok tersebut terbengkalai, padahal dalam video yang ia rekam masih bagusnya barang barang rumah didalamnya.
Baca Juga: Ternyata Hal ini Penyebab Tasya Pianis Cilik Depok Tewas di Rumah Mewah yang Terbengkalai
Nama yang disebut ialah Tasya pianis cilik di Depok yang ternyata meninggal tak wajar saat insiden 2014.
Kematian Tasya bukan karena penyakit, bocah malang yang belum mengenal dunia lebih luas itu dibunuh secara sadis karena persoalan keserakahan saudara mereka.
Diketahui, Rumah megah itu konon dalam cerita yang disebutkan Youtuber tersebut dimiliki oleh seorang Milyader.
Semetara, Tasya sendiri merupakan anak angkat dari keduanya.
Tasya pianis cilik itu dibunuh oleh Babysitter nya sendiri dengan cara diracun, hal itu tidak diketahui oleh orangtua angkatnya.
Pasalnya kedua orangtua angkatnya itu sedang pergi keluar kota.
Nasib berkata lain untuk sang pianis cilik Tasya.
Selain iru, Rega memberi keterangan dalam unggahannya di Tiktok yang mengatakan jika kasus Tasya pianis cilik dibunuh merupakan soal keserakahan harta.
"Inilah jadinya jika rakus dengan harta." katanya dalam keterangan video yang diunggah pada 22 Juli 2022.
Di dalam video yang diunggah itu, dengan penerangan seadanya Rega memperlihatkan isi rumah Tasya pianis cilik.
Diketahui di dalam video, terlihat jelas rumah megah itu masih berdiri dengan isi-isinya yang lengkap.
Mulai dari sofa, lemari es, foto- foto, piano hingga lukisan besar di dinding, Akan tetapi ada lokasi dimana kondisi rumah Tasya pianis cilik sudah rusak dengan atap bong dan barang berserakan.
Rega merasa ada sosok yang mengikuti saat berkeliling rumah megah di Depok ini.
Dirinya mengaku merinding ketika berkeliling rumah hingga kamar, karena ia merasa ada sosok lain yang ada di rumah Tasya pianis cilik itu saat dia rekam.
Sambil merekam seisi rumah Tasya pianis cilik Depok, Ia juga menceritakan singkat kenapa rumah megah ini terbengkalai.
Baca Juga: Contoh Tema 17 Agustus dan Ide Lomba HUT RI 77 Tahun 2022, Menarik dan Seru untuk Anak-anak
"Jadi guys, ada kisah menyedihkan di dalam rumah ini, yaitu tentang satu anak balita bernama Tasya. Namun Tasya ini adalah anak angkat. Jadi pemilik rumah megah ini mengadopsi Tasya," katanya.
Dalam videonya, Rega memaparkan kematian Tasya pianis cilik yang diracuni oleh Babysistternya sendiri.
Babysitter yang merawat Tasya tega meracuni minuman Tasya atas suruhan tante dan pamannya. Adapun menurutnya motif dibalik meracuni Tasya ialah ingin menguasai harta orang tua angkatnya.
"Tasya meninggal di rumah ini, karena diracuni oleh babysitternya. Ia tinggal bersama paman dan bibinya, karena ibu dan bapak angkatnya sedang bekerja di luar kota. Tasya ini katanya mahir dalam bermain piano juga lho," lanjut Rega.
Baca Juga: Sinopsis Dorm, Tayang Malam Ini di Sinema Horor Asia ANTV Senin 25 Juli 2022
Rega melanjutkan jika semua saham ataupun harta milik dari keluarga ini akan diserahkan semua ke Tasya.
"Namun ada beberapa keluarganya sendiri yang tidak terima dan egois karena ingin kebagian hartanya. Cemburu masalah warisan, pamannya menyuruh babysitter Tasya untuk meracuni minuman Tasya," pungkas Rega.
Dari tahun 2015 rumah megah milik Tasya sudah terbengkalai. Hingga unggahan Regazoa dimuat. Banyak netizen yang bersimpati dengan Tasya.
Hingga artikel dimuat, video unggahan soal rumah megah terbengkalai di Depok viral di Tiktok hingga di lihat sampai 750 ribuan kali.
Demikian ulasan cerita kematian Tasya pianis cilik yang tewas di rumah megah yang terbengkalai di Depok karena di racun oleh babysitternya sendiri.***