Duarr! Ini Daftar Hitam Sejarah Kecelakaan Kereta Api di Indonesia dari Tahun ke Tahun

5 Januari 2024, 14:20 WIB
Duarr! Ini Daftar Hitam Sejarah Kecelakaan Kereta Api di Indonesia dalam Tahun ke Tahun /TikTok.com/AzmieOktavian BW/

UTARA TIMES - Berikut ini daftar kecelakaan kereta api dari tahun ke tahun dalam sejarah perkeretapaian Indonesia

Dalam kecelakaan kereta api antara Bandung Raya dan KA Turangga yang terjadi pada Jumat 05 Januari 2024 di Cicalengka Bandung menambah daftar hitam insiden dari tahun ke tahun dalam sejarah KAI

Dan di bawah ini terdapat daftar panjang sejarah kecelakaan kereta api yang terjadi di Indonesia dari tahun ke tahun

Di mulai dari tahun 1994 hingga 2023 kemarin dalam sejarah kecelakaan yang menimpa kereta api Indonesia dan menelan korban jiwa yang tidak sedikit dari tahun ke tahun secara singkat

Baca Juga: Ini Tugas KPPS pada Saat Perhitungan Suara Menurut Peraturan KPU No 25 Tahun 2023

Berikut daftar sejarah kecelakaan kereta api yang terjadi di Indonesia dari tahun ke tahun dari berbagai sumber:

1944
Pada tanggal 25 Desember 1944, 200 orang tewas dan 250 orang terluka ketika kereta api kehilangan rem di lembah Anai, Padangpanjang, Sumatera Barat. Karena banyaknya korban dan sulitnya penguburan, maka dibuat kuburan massal dan sebuah Tugu Kecelakaan Kereta Api Padang Panjang.

1945
Pada tanggal 23 Maret 1945, terjadi kembali kejadian yang sama dan di tempat yang sama, yakni kereta api kehilangan rem di lembah Anai, Sumatera Barat.

1968
20 September 1968 sekitar pukul 07.30 pagi terjadi peristiwa tabrakan antara kereta KA 406 dan KA 309 di daerah ratu Jaya Cipayung Depok yang dikenal sebagai insiden Tabrakan kereta api Ratujaya 1968.

1972

Baca Juga: Harga Tiket Kapal PELNI KM Nggapulu Bulan Januari 2024 untuk Semua Rute

6 Juni 1972 Terjadi peristiwa tergulingnya kereta api yang mengangkut kayu pinus di dekat Halte Cukanghaur. Kecelakaan ini menyebabkan masinis dan kepala stasiun Ciwidey meninggal dunia.

1981

Pada tanggal 21 Januari 1981, kereta api Senja IV yang berangkat dari Stasiun Purwokerto dan kereta api Maja yang berangkat dari Stasiun Kroya bertabrakan di daerah Gunung Payung, dekat Jembatan Sungai Serayu. Pasca tabrakan, kedua lokomotif CC 201 tersebut dirucat pada tahun 1986 karena agak tidak memungkinkan untuk dihidupkan lagi.

1987
19 Oktober 1987, sekitar pukul 06.45, KA 225 Lokal Rangkas bertabrakan dengan KA 220 Patas Merak yang sedang melaju (tabrakan head-to-head) di daerah Pondok Betung, Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Kecelakaan Tersebut disebabkan kesalahan kepala Stasiun Kebayoran yang memberangkatkan KA 220 tanpa memberitahu kepala Stasiun Sudimara bahwa persilangan kedua kereta tersebut dilakukan di Stasiun Sudimara. Peristiwa ini mengakibatkan 156 orang tewas dan lebih dari 300 orang terluka. Peristiwa ini dikenal dengan Tragedi Bintaro.

1993
2 Novermber 1993 Pukul 11.30 terjadi peristiwa tabrakan antara kereta rel listrik di daerah ratu Jaya kota Depok, yang dikenal sebagai insiden Kecelakaan Kereta Api Ratu Jaya 1993.

1995
Pada 24 Oktober 1995, pada pukul 00:10, dua gabungan kereta api Kahuripan dan kereta api Galuh anjlok di daerah Kadipaten, Tasikmalaya, tepatnya di daerah Trowek (sekarang sekitar Stasiun Cirahayu). Kejadian ini mengakibatkan rangkaian kereta masuk jurang serta dua buah lokomotif, CC 201 05 dan CC 201 75R mengalami kerusakan parah dan harus menjalani perbaikan besar-besaran. yang juga merenggut Korban tewas dan luka-luka berada pada kereta yang masuk jurang.

1998
Pada 7 Februari 1998, dua kereta api Parahyangan dari arah berlawanan bertabrakan di Stasiun Sadang. 52 penumpang terluka.

Baca Juga: Jadwal Terbaru Kapal PELNI KM Nggapulu di Bulan Januari 2024, Lengkap dengan Syarat Penumpang 

2000
Pada 18 April 2000, terjadi kecelakaan beruntun antara kereta api kontainer KA 2246, kereta api angkutan hewan KA 2002 dengan kereta api Argo Bromo KA 5 di dekat Stasiun Kosambi. 3 penumpang gelap di kereta angkutan hewan tewas.
Pada 1 Mei 2000, terjadi kecelakaan laga kambing antara dua kereta api lokal yang dihela BB304 dan BB306 di petak jalan antara Stasiun Sudimara dan Stasiun Rawa Buntu. 5 penumpang tewas.

2001
25 Desember 2001, sekitar pukul 04.33 WIB, kereta api Empu Jaya dengan nomor perjalanan 146 menabrak Kereta api Gaya Baru Malam Selatan dengan nomor perjalanan 153 yang sedang menunggu bersilangan di jalur 3 emplasemen Stasiun Ketanggungan Barat, Brebes. Tabrakan tersebut terjadi dikarenakan KA 146 melanggar sinyal masuk stasiun Ketanggungan Barat yang beraspek merah (tanda bahwa kereta harus berhenti). Peristiwa ini mengakibatkan 31 orang tewas dan 53 lainnya luka berat termasuk masinis dari KA 146.

2002
10 Juni 2002, sekitar pukul 11.45 WIB, langsiran lokomotif BB 306 15 yang membawa 7 rangkaian gerbong semen (KKW) bertabrakan dengan rangkaian kereta api batu bara nomor KA-2807 yang ditarik oleh lokomotif BB 204 10, membawa 8 gerbong batu bara (KKBW) dan lokomotif pendorong BB 306 14. Tabrakan terjadi di perlintasan Koto Luar di kilometer 11+450 petak jalan Pauh Lima–Indarung.
9 Desember 2002, Jam 22:50 WIB, Kereta api Argo Dwipangga dengan rute Solo Balapan-Gambir anjok di di Desa Sarwagadung-Mirit, Prembun, Kebumen, Jawa Tengah. Dalam kecelakaan tersebut, lima penumpang kereta tewas dan puluhan lainnya luka-luka. Penyebab kecelakaan adalah rel yang bergeser akibat tersundul truk boks yang melewati terowongan di bawah jalur kereta sesaat sebelum Argo Dwipangga lewat. ini merupakan kecelakaan kereta api pada saat arus balik lebaran terparah pada tahun 2002.[15]

2003
3 Januari 2003, pukul 04.45, kereta api Bima jurusan Surabaya—Gambir anjlok di km 312+8/9 emplasmen Stasiun Bumiayu, Wesel no. 13A Petak jalan antara Stasiun Kretek–Linggapura Lintas Kroya–Cirebon. Tidak ada korban jiwa.
21 April 2003, pukul 14.25, rangkaian kereta api batu bara rangkaian panjang (Babaranjang) B19 anjlok di km 8+470, petak jalan antara Stasiun Tanjungkarang–Tarahan Desa Sumur Putri, Kecamatan Garuntang, Bandar Lampung. Tidak ada korban jiwa.
14 Mei 2003, pukul 12.40, rangkaian kereta api Sancaka jurusan Surabaya - Yogyakarta anjlok di km 204. Tidak ada korban jiwa.
30 Mei 2003, pukul 09.27, kereta api 122 Fajar Utama Semarang anjlok di km 156+0/3 emplasemen Stasiun Kedokangabus. Tidak ada korban jiwa.
30 Juli 2003, pukul 00.35, rangkaian kereta api 1404 yang membawa bahan bakar minyak (BBM) Pertamina dengan total berat rangkaian 855 ton anjlok dan beberapa gerbong terguling. Tidak ada korban jiwa.
1 Agustus 2003, pukul 09.40, kereta api 84 Kamandanu rute Gambir–Semarang Tawang anjlok di km 52+600 s.d. 53+100 petak jalan antara Stasiun Lemahabang - Kedunggedeh Kecamatan Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi. Sebanyak 6 penumpang luka berat dan 12 penumpang luka ringan.
4 Oktober 2003, KRL Holec KL3-97242F yang melayani KA 490 (Economy) dengan tujuan Bogor menabrak buntut KA 488 yang dilayani KRL Holec KL3-94212F di petak jalan antara stasiun Cilebut dan Bogor stations. 39 penumpang terluka.
27 Oktober 2003, pukul 12.05, kereta api Argo Bromo Anggrek rute Surabaya Pasar Turi–Gambir anjlok di km 38+420 petak jalan antara Stasiun Karangjati–Gubug, Kabupaten Grobogan.

Baca Juga: Harga Rumah Subsidi 2024 Alami Kenaikan, Ini Harganya di Pulau Jawa hingga Papua

2005
19 Mei 2005, kereta api Fajar Utama Ekspres Lampung yang ditarik oleh lokomotif CC201 121R menabrak kereta api Babaranjang. Empat orang tewas dan lokomotif CC201 121R dipensiunkan (afkir).

2006
Pada tanggal: 14 April 2006, pukul 02.15 dini hari di Grobogan. Kereta api Kertajaya dengan masinis Nurhadi bertabrakan dengan kereta api Sembrani dengan masinis Muhadi. Sebanyak 14 orang tewas. Bermula dari KA Kertajaya yang masuk ke Stasiun Gubug dari arah Jakarta. Saat itu, Kertajaya masuk di Jalur 1. KA Gumarang kemudian masuk ke Stasiun Gubug di jalur 2. Setelah Gumarang melintas, seperti tidak sabar, KA Kertajaya beranjak keluar stasiun dan masuk ke jalur 2. Padahal, saat itu KA Kertajaya belum diberi aba-aba untuk jalan. Ketika KA Kertajaya masuk ke jalur 2 tiba-tiba KA Sembrani dengan masinis Muhadi datang dari arah Jakarta dengan kecepatan tinggi, dan tabrakan hebat pun tak dapat dihindari. Kedua lokomotif yang bertabrakan, yakni CC 201 135R (KA Kertajaya) dan CC 203 39 (KA Sembrani) mengalami kerusakan parah dan nyaris tak berbentuk, lokomotif CC 201 135R kemudian di mutasi ke Sumatera pada 2007.
14 April 2006, pukul 05.40, terjadi tabrakan antar kereta api ketel CPO di Stasiun Perbaungan, insiden ini menyebabkan jalur lintas Divre 1 lumpuh selama dua hari. Dua orang tewas dan tiga orang lainnya mengalami luka berat.
18 April 2006, kereta rel listrik Pakuan jurusan Jakarta–Bogor menabrak Metromini S-64 jurusan Pasar Minggu-Cililitan. Lima orang meninggal di tempat, seorang meninggal di rumah sakit, sedangkan satu orang lainnya masih dalam kondisi kritis. Peristiwa itu terjadi saat Metromini hendak melewati perlintasan kereta api Duren Kalibata, Jakarta Selatan, di bawah jalan layang Kalibata sekitar pukul 3 sore. Menurut seorang saksi mata, kecelakaan itu terjadi sebab laju Metromini tertahan karena tepat di depannya ada angkutan lain yang sedang berhenti. Meski sopir sudah membunyikan klakson berkali-kali supaya angkutan lain maju, tapi tidak dihiraukan.
1 November 2006, kereta eksekutif Parahyangan, rute Bandung–Jakarta, anjlok di Kampung Babakan, Tanjungpura, Karawang. Tidak ada korban.
11 Desember 2006, kereta Mutiara Timur, rute Surabaya-Banyuwangi, anjlok di desa Randuagung, Lumajang. Tidak ada korban.
13 Desember 2006, kereta eksekutif Sawunggalih, rute Kutoarjo-Jakarta, anjlok di Karangsari, Cilongok, Banyumas. Tidak ada korban.

2007
2 Januari 2007, kereta komuter 241 rute Jakarta-Bojong Gede anjlok di jalur 10 Stasiun Jakarta Kota, Jakarta Barat. Tidak ada korban.
16 Januari 2007, pada waktu dini hari, rangkaian kereta api Bengawan jurusan Solo-Tanahabang terputus di Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Lima orang penumpang dilaporkan tewas, ratusan lainnya luka-luka akibat insiden ini. Dari jumlah korban tewas sebanyak 5 orang, tiga di antaranya berhasil diidentifikasi. KA Bengawan membawa 12 gerbong, gerbong 4 jatuh ke sungai, sedangkan gerbong 5 sampai dengan 12 miring di atas rel.
29 Januari 2007, kereta ekonomi Bengawan, rute Solo-Jakarta, anjlok di Stasiun Bangoduwa, Klangenan, Cirebon. Tidak ada korban.
31 Januari 2007, kereta bisnis Sancaka, rute Surabaya-Yogyakarta, anjlok di Nganjuk, Jawa Timur. Tidak ada korban.
2 Februari 2007, 08.20 WIB, kereta api Sribilah (masinis M. Amin, 45 tahun) bertabrakan dengan kereta api barang lokomotif BB 30334 (masinis Asmawan, 40 tahun), di pintu lintasan keluar Stasiun Rantau Prapat, Sumatera Utara. Dugaan awal, penyebab terjadinya tabrakan karena petugas lalai memindahkan jalur rel keluar masuk kereta api. Tabrakan ini mengakibatkan 9 orang luka berat dan 26 luka ringan.
6 Februari 2007, pukul 12:20 wib. Kereta api Putri Hijau terguling didekat stasiun Teluk mengkudu, akibat dari sabotase instalasi telpon menggunakan lempengan batu, tetapi digeser ke tengah rel oleh orang nakal. Kejadian ini menyebabkan Lokomotif dan 2(?) Rangkaian ekonomi terguling, tidak ada korban jiwa tetapi korban luka mencapai puluhan orang, dan insiden ini menyebabkan Jalur Divre 1 Lumpuh total selama 1 hari.
25 Maret 2007, 10.00 WIB, Kereta api Rapih Dhoho jurusan Blitar-Surabaya menabrak truk gandeng bermuatan pupuk di desa Sumbergarum, kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, 1,5 km dari stasiun Garum. Di lokasi kecelakaan diketahui tidak memiliki pintu perlintasan kereta api. Tidak ada korban jiwa akibat kecelakaan ini tetapi mengakibatkan lumpuhnya lalu lintas kereta api di jalur setempat.
26 Maret 2007, 15.27 WIB, kereta api Mutiara Timur dari Banyuwangi dengan tujuan Surabaya, menabrak tiga buah mobil dan satu sepeda motor. Pintu kereta api tidak tertutup dan sirene tidak berbunyi. Akibatnya tiga orang meninggal dunia dan lima orang lainnya luka-luka.[38]
7 April 2007, 03.10, kereta api Tawang Jaya jurusan Jakarta-Semarang anjlok di Surodadi, Kabupaten Tegal menyebabkan tewasnya seorang bayi 8 bulan, sementara 14 penumpang lainnya cedera.
21 April 2007, 03.25, kereta api Serayu jurusan Senen-Kroya anjlok di Cilengkrang, Cibatu, Garut, Jawa Barat. Sebanyak tiga gerbong jatuh ke jurang sedalam 30 meter yang ada di pinggiran rel kereta. 40 orang terluka serta 6 orang lainnya luka berat.[40]
21 April 2007, 12.15, kereta api Argo Lawu jurusan Solo-Gambir anjlok di daerah Purwokerto. Tak ada korban yang jatuh.
5 Agustus 2007, sebanyak 14 dari 20 gerbong kereta api bermuatan semen jurusan Indarung-Teluk Bayur terguling di kawasan Kampung Juar, Padang, Sumatera Barat. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa yang belum diketahui penyebabnya itu.
12 Agustus 2007, kereta api Gumarang jurusan Surabaya-Jakarta di dusun Kramat, desa Mangunsari kecamatan Tegowanu kabupaten Grobogan tersebut anjlok. Belasan orang mengalami luka-luka. Kecelakaan diduga disebabkan oleh aksi sabotase yang dilakukan pihak-pihak tertentu. Dugaan ini dikuatkan dengan adanya salah satu ruas rel yang dipotong dengan gergaji sepanjang lima meter dan baut penguncinya dilepas. Namun rel tersebut tidak diambil, tetapi tetap dibiarkan di tempatnya.
17 Agustus 2007, pada pukul 16.05 WIB; sebuah kereta barang membawa 20 gerbang peti kemas dari Surabaya menuju Jakarta anjlok di Stasiun Plabuan, Batang, Jawa Tengah.

Baca Juga: Gass! Ini Jadwal Persib Bandung di Tahun 2024, Laga Perdana akan Menjamu Persis Solo

2008
Pada tanggal 4 Juli 2008, dua kereta api bertabrakan di jalur dua Stasiun Sengon, Purwosari, Pasuruan, Jawa Timur. Tabrakan terjadi akibat lokomotif BB301 21 tanpa gerbong yang turun dari arah Malang remnya tak berfungsi. Akibatnya, lokomotif yang dijalankan masinis Harianto, tidak dapat berhenti di jalur 2 Stasiun Sengon. Pada saat bersamaan datang rangkaian kereta api BBM yang ditarik lokomotif CC 203 27 dari arah Bangil yang dijalankan masinis Katnadi, masuk juga di jalur 2. Akibatnya, tabrakan tidak bisa terhindarkan. Akibat tabrakan adu depan itu, kedua lokomotif mengalami kerusakan cukup serius. Kedua muka lokomotif ringsek, termasuk rangkaian gerbong BBM. Karena posisi tabrakan tepat di atas persilangan jalur, mengakibatkan seluruh perjalanan kereta api Surabaya-Malang lewat Bangil, atau sebaliknya menjadi tertunda.
30 Oktober 2008, KA 421 Ekonomi AC yang dilayani KRL eks Toei 6000 rangkaian 6181F disundul oleh KA 1001 Antaboga di belakang WTC Mangga Dua, hanya beberapa ratus meter sebelum Stasiun Kampung Bandan. Peristiwa ini disebabkan oleh masinis KA 1001 yang melanggar sinyal masuk sehingga menabrak KA 421 yang tengah bergerak perlahan.[46]
22 Desember 2008 pukul 16:30 wib. Kereta api Putri deli anjlok menjelang masuk stasiun Medan berakibat dari patahnya bantalan rel, hal ini mengakibatkan 2 rangkaian dan lokomotif terguling, dan dua orang terluka.

2009
23 Januari 2009, kereta api peti kemas Antaboga ditabrak oleh kereta api Rajawali dengan kecepatan tinggi di Stasiun Kapas, Bojonegoro. Hal ini diakibatkan karena PPKA tidak memindahkan wesel ke jalur dua yang masih kosong. Dari kejadian tercatat bahwa masinis kereta api peti kemas Antaboga dan asistennya tewas terjepit dalam kondisi lokomotif yang ringsek.
5 Juni 2009, KRL menabrak sesama KRL di dekat Stasiun Manggarai. Perjalanan terhambat karena arus listrik dipadamkan sementara hingga situasi kembali pulih.
4 Agustus 2009, pukul 10.28 WIB, KA 221 Pakuan Ekspres menabrak KA 549 Ekonomi yang mogok di Pondok Rumput, Tanah Sareal sekitar 2 km dari Stasiun Bogor. Akibat kejadian ini teknisi Pakuan Ekspres meninggal dunia dan puluhan penumpang luka-luka. Dua KRL yang terlibat masing-masing Kereta rel listrik Toei seri 6000 rangkaian 6151F dan Kereta rel listrik BN-Holec rangkaian KL3-97234 rusak berat.
4 September 2009, lokomotif CC201 44 yang menarik kereta api Penataran terguling setelah menabrak seekor kerbau milik penggembala Rasim, di Singosari, Malang. Masinis tewas, sedangkan 5 penumpang luka ringan dan 1 penumpang luka parah. Akibatnya PT KA Daop VIII Surabaya menuntut Rasim sebagai tersangka, serta rugi 10 miliar atas kejadian tersebut.

2010
29 Juni 2010 kereta api Logawa anjlok dan terguling di dusun Petung, Pajaran, Saradan, Madiun, sekitar 1 kilometer dari perbatasan Madiun-Nganjuk. Enam penumpang tewas terjepit gerbong. Diduga kereta terguling karena kecepatannya tinggi saat melintas di jalur berbelok.
8 September 2010, pukul 13:00 WIB, terjadi tabrakan Kereta api Sribilah dengan kereta api angkutan CPO, hal ini terjadi karena Sribilah belum memasuki wesel sepenuhnya yang menyebabkan KA CPO menabrak rangkaian akhir dari KA Sribilah, tidak ada korban jiwa pada peristiwa ini, tetapi menyebabkan hampir semua perjalanan pada hari itu dibatalkan dikarenakan Lokomotif yang terguling dan anjlok yang menutupi jalur kereta api.
Informasi lebih lanjut: Tabrakan kereta api Petarukan 2010
2 Oktober 2010, 02.45, terjadi antara KA 4 Argo Bromo Anggrek dengan KA 116 Senja Utama Semarang yang saat itu sedang menunggu silang susul di Stasiun Petarukan. KA 116 Senja Utama Semarang masuk di jalur 3 untuk bersilang KA 101 Kereta api Senja Kediri dan disusul KA 4 Argo Bromo Anggrek. Saat tengah menunggu disusul, tiba-tiba KA 116 ditabrak dari belakang oleh KA 4 yang melanggar sinyal masuk. Korban jiwa mencapai 36 dan puluhan lainnya luka-luka. Kru KA 4 melanggar sinyal karena belakangan diketahui mengalami microsleep.
2 Oktober 2010, pukul 3 dini hari, tabrakan kereta api juga terjadi di Stasiun Purwosari, yaitu KA 34 Bima menyerempet kereta paling belakang KA 144 Gaya Baru Malam Selatan yang berhenti di Stasiun Purwosari. KA Gaya Baru Malam Selatan masuk di jalur 1 untuk disusul KA Bima, namun rangkaian paling belakang dari KA Gaya Baru Malam Selatan tidak sepenuhnya masuk kejalur 1, yang membuat Sepur lurus terhalang oleh rangkaian KA GBMS. Akibatnya Kereta Api Bima menyerempet rangkaian belakang KA Gaya Baru Malam Selatan dan menyebabkan seorang penumpang tewas dan 4 orang terluka. Kesalahan PPKA Stasiun Purwosari menjadi penyebab kecelakaan ini.
9 November 2010, KA 60 Cirebon Ekspres relasi Gambir-Cirebon, anjlok di Stasiun Telagasari Kab. Indramayu. Tidak ada korban tewas dalam peristiwa tersebut, tetapi Jadwal perjalanan KA yang melewati jalur Utara Jawa mengalami Keterlambatan.
28 November 2010, KA 1 Argo Bromo Anggrek tujuan Surabaya Pasarturi - Gambir dengan nomor lokomotif CC203 21 menabrak truk bernomor polisi S 8584 C di Desa Kebonsari, Kecamatan Sukodadi, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Tiga korban yang tewas adalah penumpang truk, Sunaji (35), Mulyadi (35) dan Sutrisno (32) sopir truk, semuanya warga Desa Cendoro, Palang, Tuban, Jawa Timur. Kecelakaan tersebut terjadi sekitar pukul 09.00. Saat itu truk bermuatan batu kumbung melaju dari arah timur (Surabaya). Sesampainya di TKP truk belok kiri menuju lintasan rel kereta api.

Baca Juga: Jadwal Terbaru Kapal PELNI KM Nggapulu di Bulan Januari 2024, Lengkap dengan Syarat Penumpang 

2011
Informasi lebih lanjut: tabrakan kereta api Banjar 2011
Pada tanggal 28 Januari 2011, terjadi tabrakan antara kereta api Mutiara Selatan tujuan Bandung dengan kereta api Kutojaya Selatan tujuan Kutoarjo yang saat itu sedang menunggu bersilang dengan KA Mutiara Selatan di Stasiun Langen. Tetapi KA Mutiara Selatan melanggar sinyal dan langsung masuk ke jalur 3. Tabrakan pun tak terhindarkan, kedua lokomotif, CC201 62 dan CC203 11 rusak di bagian depan.
Pada 4 Januari 2011 sekitar pukul 13.15 WIB, rangkaian kereta api Gajayana berjalan tanpa lokomotif dari Stasiun Malang. Rangkaian kereta tersebut kemudian merusak tembok pengaman dan menabrak tiga rumah warga. Kecelakaan ini mengakibatkan satu anak-anak tewas dan satu anak lainnya luka-luka.

2012
Februari 2012, terjadi tabrakan antara Kereta Api Babaranjang tujuan Tanjung Enim dan kereta api batu bara Stasiun Kertapati tujuan Stasiun Sukacinta. 4 orang tewas di tempat, 2 lokomotif, yaitu CC202 16 dan CC201 83R ringsek dan terbakar. Akibat kecelakaan ini menyebabkan empat korban tewas seketika karena terjepit dan musibah ini mengakibatkan PT KAI kehilangan kedua lokomotif tersebut karena afkir.
22 Maret 2012, CC 201 98 (CC 201 92 08) yang telah dimutasi ke Sumatera Selatan, mengalami kecelakaan saat menarik KA Barapati di Prabumulih, terbakar dan tidak dapat dioperasikan lagi.
4 Oktober 2012 KA Commuter Line 435 tujuan Jakarta Kota anjlok di Stasiun Cilebut, peron stasiun rusak karena tertabrak kereta 3. Akibat kejadian ini jadwal perjalanan Commuter Line hanya sampai Stasiun Bojong Gede dan Stasiun Bogor ditutup karena kereta tidak bisa lewat.

2013
Pada tanggal 9 Desember 2013, kereta api rel listrik (KRL) Commuter Line dengan rangkaian TM 7021F menabrak sebuah truk tangki Pertamina yang membawa bahan bakar jenis premium sebanyak 24.000 liter di perlintasan kereta api Bintaro, Jakarta Selatan. Kecelakaan ini terjadi diduga karena palang pintu tidak berfungsi. KRL Commuter Line jurusan Serpong–Tanah Abang bernomor 1131 berangkat dari Serpong sekitar pukul 11.01, namun sedikit terlambat karena ada perbaikan AC. Setelah itu berangkat menuju Pondok Ranji. di situlah kesalahan mulai terjadi. Truk tangki melewati perlintasan, tak jauh KRL datang. Petugas langsung mengibarkan bendera merah. KRL tak bisa rem mendadak dan akhirnya pukul 11.25 terjadilah tabrakan. Sekitar pukul 11.30 barulah tiga kali terjadi ledakan.

2014
Tanggal 3 Januari 2014 pukul 14.05, KA 7118 Pangrango relasi Bogor Paledang - Sukabumi anjlok di Jembatan Pamoyanan di Cicurug, Sukabumi, Jawa Barat dikarenakan adanya rel patah. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. 1 kereta makan yang berada di rangkaian terakhir KA nyaris terguling akibat menginjak rel yang patah. Akhirnya kereta makan tersebut dilepaskan dan ditinggalkan dari rangkaian lalu kereta kembali berjalan tanpa aliran listrik & fasilitas restorasi. Perbaikan rel telah selesai dilakukan pada pukul 21.25, dengan memperbaiki bantalan yang patah dan esoknya KA bisa kembali melintas dengan normal.
Pada 23 Januari 2014, kereta api Senja Utama Solo menabrak seorang pelajar SMA Negeri 1 Gamping di perlintasan sebidang Gamping, Sleman, tepatnya di Desa Banyuraden. Diceritakan bahwa ketika palang pintu menutup, kereta api Prambanan Ekspres lewat. Namun baru setelah palang terbuka, tiba-tiba KA Senja Utama meluncur dari arah barat.[62] Diketahui, terjadi kesalahan pada palangnya yang semiotomatis.[63] Akibatnya empat orang tewas yakni Gitri Yudha Widada (17), warga Balecatur Sleman, Latifah Sylfia Erpriliani (16) warga Godean, Sleman, keduanya siswa SMAN 1 Gamping, serta Sumardi (57) warga Kanoman Gamping dan Suparwanto (41).
Pada hari Senin, 10 Februari 2014 dua kereta KA Siliwangi yang menempuh perjalanan dari Cianjur menuju Sukabumi anjlok sekitar pukul 13.30 WIB di dekat terowongan Lampegan, Cianjur tepatnya di petak Stasiun Lampegan - Stasiun Cireungas. Badan salah satu gerbong sempat membentur terowongan Lampegan saat tergelincir, namun tidak sampai merusak konstruksi terowongan.
Pada tanggal 8 Maret 2014, bus pariwisata PO Haryanto nopol B 7036 PGA yang mengangkut rombongan anak-anak yang melakukan kegiatan pemberian santunan ditabrak kereta api Menoreh saat melewati perlintasan liar di antara Stasiun Cikarang dan Stasiun Tambun. Akibatnya, lokomotif rusak, lampu-lampunya pecah berantakan. Akan tetapi, sang sopir bus berhasil kabur dan kernetnya diamankan.
Pada hari Jumat, tanggal 4 April 2014, KA Malabar terguling di sekitar daerah Tasikmalaya, Jawa Barat antara petak Stasiun Ciawi-Cirahayu di km 244. Hingga saat ini, empat korban dilaporkan tewas, dua korban lainnya masih terjepit di antara kereta yang terguling. KA Malabar ini terguling akibat adanya tanah longsor. Dikabarkan kereta api ini terguling ke jurang. Korban-korban kecelakaan tersebut dibawa ke Puskesmas Ciawi. Kejadian ini terjadi sekitar pukul 18.30 WIB.
Pada tanggal 4 Mei 2014, Kereta api Bogowonto beserta kereta pembangkit (P 0 08 01) yang ditarik CC206 terguling setelah menabrak truk kontainer di Cirebon, Jawa Barat. Tidak ada korban jiwa, namun masinis dan beberapa penumpang terluka. Kejadian ini menyebabkan jadwal kereta terhambat dan evakuasi berjalan sulit karena bobot CC206 yang berat.

Baca Juga: Padat Merayap, Jadwal Gilga Sahid di Bulan Januari 2024, Gildcoustic Bakal ke Cirebon di Tanggal Ini

2015
Pada tanggal 23 Mei 2015, pukul 18.50 WIB, kereta api Bangunkarta tujuan Stasiun Surabaya Gubeng menyenggol KA 2502 pengangkut pipa besar di Stasiun Waruduwur, Daerah Operasi III Cirebon, hingga anjlok satu kereta pembangkit, dua kereta penumpang eksekutif, dan lokomotif dengan nomor CC206 13 23 milik Depo Lokomotif Purwokerto. Anjlokan terjadi di wesel, kemudian lokomotifnya memalang sehingga mengenai kereta api barang KA 2502 Pipa Gas yang sedang berhenti di jalur 4 lantaran gerbong paling belakang belum melewati batas ruas bebas. Pada saat yang sama, kereta api semen sedang singgah di jalur 1. Salah seorang petugas pengawal kereta api barang KA 2502 yang membawa pipa mengalami luka yang serius pada kakinya yang patah sehingga dirawat di Rumah Sakit Ciremai, Cirebon. Semenatara itu, satu lagi sudah pulang.

Pada tanggal 15 Juni 2015, KA Babaranjang dengan nomor KA 3029 menabrak gerbong paling belakang KA 3027 yang sedang tertahan sinyal masuk Stasiun Metur. Akibat tabrakan tersebut, dua gerbong KA 3027 (nomor urut 46 dan 47) yang ditabrak oleh lokomotif KA 3029 hancur dan naik ke atas gerbong nomor urut 45, begitu pula dengan dua Lokomotif KA 3029 (CC 205 13 41 dan CC 205 13 10) yang mengalami kerusakan fisik ringan, akan tetapi mengalami kerusakan berat dalam sistem komputernya. Lokomotif yang terlibat dalam kecelakaan ini pun dikirim ke Balai Yasa Lahat untuk diperbaiki dan telah kembali beroperasi pada tahun 2019.

Pada hari Rabu, tanggal 23 September 2015, pukul 15.25 WIB, terjadi kecelakaan yang melibatkan dua KRL JR 205 SF 10 (rangkaian 205-54F dan 205-123F) di Stasiun Juanda. Kondisi kedua kabin KRL JR 205 (KuHa 204 / 205) tersebut rusak berat. Kondisi kereta nomor 1-9 pada kedua rangkaian kereta tersebut juga mengalami kerusakan yang cukup berat, terutama di bagian persambungannya yang seluruhnya juga mengalami kerusakan berat dan remuk. 42 orang luka-luka akibat kecelakaan tersebut. Kejadian ini mengakibatkan sang masinis KRL 1156, Gustian, terluka parah dan harus dirujuk ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto, Jakarta Pusat.

Pada tanggal 6 Oktober 2015, KA Babaranjang dengan nomor KA 3026 menabrak gerbong paling belakang KA 3024 yang sedang berhenti di Stasiun Negeri Agung. Tidak ada korban jiwa, tetapi akibat tabrakan tersebut, rangkaian KA 3024 yang ditabrak oleh Lokomotif KA 3026 mengalami kerusakan dan anjlok sebanyak 17 as, begitu pula dengan dua Lokomotif KA 3026 (CC 205 13 15 dan CC 205 13 26) dan 2 (dua) gerbong dibelakangnya anjlok sebanyak 20 as serta kerusakan komponen jalan rel di stasiun ini. Proses evakuasi terhadap kedua rangkaian KA yang anjlok tersebut selesai dilakukan pada pukul 19.22 WIB tanggal 7 Oktober 2015 dan menyebabkan seluruh perjalanan KA dibatalkan. Lokomotif yang terlibat dalam kecelakaan ini pun rusak berat sehingga harus dikirim ke Progress Rail pada tahun 2018, dan telah kembali ke Lampung pada tahun 2020. Mulai tanggal 4 Mei 2021, lokomotif ini telah kembali beroperasi reguler.

Pada hari Minggu, 6 Desember 2015, terjadi kecelakaan yang melibatkan KRL 1528/JR 205 dengan MetroMini bernomor polisi B 7760 FD di kawasan Angke, Tambora, Jakarta Barat, dekat stasiun Angke, dikarenakan MetroMini menerobos perlintasan sebidang. Untuk sementara tiga belas orang penumpang MetroMini tewas dalam kejadian tersebut, namun tiada korban jiwa dari penumpang Commuter Line, begitu menurut Eva Chairunnisa, corporate communication PT KCJ. Lalu lintas yang melewati perlintasan sebidang kemudian dialihkan melalui fly over yang terletak di atas perlintasan sebidang ini. Namun, korban tewas kecelakaan ini bertambah menjadi 18 orang.
15 Desember 2015, Kereta api Sri Lelawangsa menabrak sepur badug usai di ujicoba. Tidak ada korban jiwa pada insiden ini.

Baca Juga: Ini Tugas KPPS pada Saat Perhitungan Suara Menurut Peraturan KPU No 25 Tahun 2023

2016
Kecelakaan yang melibatkan KA Pasundan oleh truk bermuatan pasir yang mogok di perlintasan nomor 450 km 469+7/8 Desa Kubangkangkung, Kecamatan Kawunganten Kabupaten Cilacap pada 11 Januari 2016 lalu mengakibatkan PT KAI mengalami kerugian hingga Rp 112 juta. Akibat peristiwa ini lokomotif CC 2039816 dan 1 kereta rangkaian KA Pasundan mengalami kerusakan.
Pada hari Kamis, tanggal 19 Mei 2016 pada pukul 04.23 terjadi kecelakaan Kereta api Senja Utama Solo menabrak mobil Toyota Avanza dan bus Transjakarta di JPL Gunung Sahari. Diduga kecelakaan ini terjadi karena petugas JPL Gunung Sahari terlambat menutup palang pintu perlintasan kereta api.

2017
Pada hari Minggu, 23 April 2017 pukul 05.00 terjadi kecelakaan KA 90 menabrak mobil di Perlintasan Jemursari, 3 orang tewas dan dirawat di RSU Dr. Soetomo dan RS Bhayangkara Polda Jatim. Akibatnya, PJL 21 dekat Halte Margorejo ditutup.

Pada tanggal 20 Mei 2017, pukul 10.30 WIB, kereta api Argo Bromo Anggrek (KA 1) tujuan Stasiun Gambir menabrak Minibus Toyota Avanza di perlintasan tak berpalang, 500 meter dari Stasiun Sedadi. Bagian luar depan lokomotif dengan nomor CC206 13 92 milik Depo Lokomotif Yogyakarta terbakar akibat kebakaran Minibus yang ditabraknya, dan Minibus terseret hingga Stasiun Sedadi. 4 orang di Minibus tewas, sementara perjalanan Argo Anggrek terhambat karena menunggu lokomotif penolong (CC 206 13 66 SMC) datang dari Depo Lokomotif Semarang Poncol.

Pada tanggal 21 Mei 2017, pukul 21.52 WIB, KA 3 Argo Bromo Anggrek tujuan Stasiun Gambir menabrak mobil bak terbuka bernomor polisi K 1804 MN di perlintasan wilayah kecamatan Randublatung, Blora. Lokomotif CC 206 13 69 milik Depo Lokomotif Yogyakarta pun mengalami kerusakan di bagian depan, dan mobil bak terbuka tersebut ringsek ditempat. Tidak ada korban jiwa, namun pengemudi mobil tersebut kabur, serta kereta api melanjutkan perjalanan 2 menit kemudian hingga Stasiun Semarang Tawang guna penggantian lokomotif oleh CC 201 83 24 (CC 201 62) Depo Induk Purwokerto.

Pada tanggal 31 Agustus 2017 Sebuah Mobil menabrak Kereta api Bogowonto di Stasiun Cakung, tetapi tidak ada nomor polisinya, kemungkinan besar ada korban.

2018
Pada tanggal 27 Februari 2018, tangga kereta api Minangkabau Ekspres menyenggol ujung peron Stasiun Air Tawar. Kejadian ini menyebabkan perjalanan uji coba kereta api tersebut terganggu karena harus berhenti lama di stasiun ini.

Pada tanggal 6 April 2018, KA Sancaka dengan nomor KA 86 anjlok akibat ditabrak oleh truk trailer pembawa beton di km 215+8 lintas Sambirejo, Mantingan, Ngawi. Akibat kecelakaan ini masinis KA 86 meninggal dunia, asisten masinis koma. Kerusakan dalam kecelakaan ini membuat Lokomotif CC201 dengan seri CC201 83 49 milik Depo Induk Sidotopo berstatus konservasi, 3 Kereta kelas Eksekutif dan 1 Kereta Pembangkit anjlok dan rusak.

Pada tanggal 20 Agustus 2018, Kereta api Bangunkarta jurusan Surabaya menabrak sebuah mobil di daerah Bulak Kapal, Bekasi. Peristiwa bermula ketika sebuah mobil hendak melintas perlintasan sebidang tak berpalang, ketika hendak melintas pengemudi sempat diberhentikan oleh saksi yang sedang menjaga perlintasan, namun korban tetap menerobos lalu mobil mengalami mati mesin, tak lama kemudian kereta api Bangunkarta yang melaju dari arah Jakarta menabrak mobil tersebut. Kereta api sempat berhenti setelah menabrak mobil tersebut, lalu sebuah Kereta api Taksaka yang melaju dari arah timur ikut menabrak mobil tersebut. Dalam peristiwa ini, pengemudi mobil meninggal dunia.

Baca Juga: Harga Tiket Kapal PELNI KM Nggapulu Bulan Januari 2024 untuk Semua Rute

2019
Pada 10 Maret 2019, Tokyu 8512F yang bertugas sebagai KRL 1721/1722 rute Jatinegara-Kampung Bandan-Bogor anjlok di petak Cilebut-Bogor di wilayah Kebon Pedes, Bogor. Kecelakaan ini menyebabkan kereta MC2 (8612) anjlok dan menabrak tiang LAA hingga penyok di bagian depan kanan. Empat unit kereta yang mengalami kecelakaan dinyatakan pensiun (afkir), sementara empat unit kereta lainnya selamat dan dihibahkan ke KRL Tokyu 8510F. Selama proses evakuasi, listrik aliran atas di jalur kereta api harus dimatikan.

Pada 4 Juni 2019, Kereta api Serayu dengan nomor perjalanan 215 anjlok di km. 193 petak Lebakjero-Nagreg. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, tetapi sejumlah perjalanan kereta api lain terlambat hingga beberapa jam. Beberapa kereta api bahkan harus memutar lewat Cirebon.

Pada 16 Desember 2019, tepatnya pada km 6 petak Tebing Tinggi–Naga Kasiangan diterjang banjir dan longsor, yang menyebabkan Lokomotif CC 201 89 14R terperosok ke Keluar rel. Peristiwa ini menyebabkan perjalanan kereta api dari dan menuju Siantar terpaksa harus dibatalkan.

2020
Pada 21 Januari 2020 Kereta api Tawang Jaya dengan nomor perjalanan 329 anjlok di perlintasan sebidang di wilayah Pondok Jati, Matraman, Jakarta Timur. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun sejumlah perjalanan kereta listrik Commuter Line mengalami gangguan.

Pada 25 Februari 2020 pukul 14.28 WIB, kereta api komuter dengan nomor perjalanan 1118 Jakarta kota-Bogor anjlok di Stasiun Jayakarta. Tidak ada korban jiwa dari peristiwa tersebut.

Pada 2 Oktober 2020, lokomotif kereta api Serayu Pagi dengan nomor perjalanan 322 rute Purwokerto–Pasar Senen anjlok di Ciamis. Anjlokan terjadi di kilometer 285+01 petak antara Stasiun Manonjaya dan Stasiun Ciamis pada pukul 17:30 WIB. Insiden ini mengakibatkan kereta tidak dapat melanjutkan perjalanan. Kereta penolong dan crane Kirow dari Bandung diturunkan untuk mengevakuasi lokomotif yang anjlok. penumpang Kereta api Serayu Pagi kemudian diantar menuju Stasiun Banjar menggunakan bus untuk melanjutkan perjalanan menggunakan kereta api pengganti. Akibat anjlokan ini, perjalanan kereta api Turangga dengan nomor perjalanan 78 tujuan Surabaya Gubeng terpaksa dialihkan lewat Cirebon.

Pada 30 Oktober 2020, kereta komuter dengan nomor perjalanan 1481 rute Bekasi-Jakarta Kota via Pasar Senen anjlok di Stasiun Kampung Bandan. Kejadian tersebut mengakibatkan perjalanan kereta api dari Bogor hingga Jatinegara hanya sampai Stasiun Angke. Untuk perjalanan KA Bekasi-Jakarta Kota via Pasar Senen hanya sampai Stasiun Kemayoran. Sedangkan untuk perjalanan KA dari Jatinegara hingga Bogor dialihkan menjadi relasi Jatinegara-Manggarai-Bogor.

Pada 30 Oktober 2020, rangkaian KRL JR East 205 yang sedang dikirimkan menuju Klaten rusak setelah atapnya menyerempet bagian atas Jembatan Kalioso yang ketinggiannya lebih rendah dari atap KRL. Akibatnya pantograf kereta hancur dan AC kereta mengalami kerusakan parah. Terdapat panel AC yang tersangkut di Jembatan Kalioso setelah insiden tersebut. Meskipun demikian, rangkaian menjalani perbaikan setibanya Klaten sebelum bertugas sebagai sarana kereta rel listrik lintas Yogyakarta–Solo.

Baca Juga: Padat Merayap, Jadwal Gilga Sahid di Bulan Januari 2024, Gildcoustic Bakal ke Cirebon di Tanggal Ini

Pada 18 November 2020 sekitar pukul 14.30, rangkaian kereta api Gajayana beserta tujuh unit kereta cadangan meluncur tanpa lokomotif dari Stasiun Malang menuju Stasiun Malang Kotalama. Rangkaian tersebut anjlok setelah menabrak eskavator karena Stasiun Malang Kotalama dilakukan perbaikan rel. Kejadian ini mengakibatkan empat kereta mengalami kerusakan. Tidak ada korban jiwa pada kejadian ini.

Pada 13 Desember 2020 pukul 22.45 WIB Kereta Api Brantas menabrak sebuah mobil patroli polisi milik Polsek Kalijambe yang berisi 2 Anggota Polisi dan 1 TNI Koramil Kalijambe di perlintasan tanpa palang pintu Dukuh Siboto RT 11/02, Desa Kalimacan, Kalijambe, Sragen, menjelang Stasiun Kalioso. Kejadian ini mengakibatkan 3 aparat tewas.

2021
Pada 12 November 2021, Kereta api barang pengangkut bubur kertas PT TEL anjlok saat melintas di jalur 2 Stasiun Peninjawan. Tidak ada korban jiwa dari peristiwa ini, tetapi perjalanan kereta api di jalur ini terganggu selama 14 jam dan mengakibatkan kerusakan pada wesel jalur 3 stasiun ini. Adapun gerbong yang anjlok yakni gerbong 13 (GT501811), gerbong 14 (GT500022), gerbong 15 (GT500081), gerbong 16 (GT500048), 1 mesin perawatan jalur rel (CSM 09-16-3528) serta satu gerbong kabus atau tempat istirahat nomor (SN 001-01) yang sedang parkir di jalur 1.

Pada 4 Desember 2021, kereta api Sri Lelawangsa menabrak sebuah angkot di perlintasan Jalan Sekip, Medan. Kejadian ini mengakibatkan 5 orang tewas dan 4 orang mengalami luka-luka.

Pada 11 Desember 2021, dua kereta api batu bara rangkaian panjang yaitu KA 3061 yang ditarik lokomotif CC 205 14 04 dan CC 205 21 04 menabrak gerbong paling belakang KA 3055 yang sedang berhenti di emplasemen Stasiun Penanggiran. Akibatnya, 8 gerbong terbuka dari KA 3055 serta lokomotif dan 2 gerbong terbuka dari KA 3061 anjlok 40 as dan terguling. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, tetapi kecelakaan ini membuat perjalanan dua kereta api penumpang, yakni kereta api Serelo dan Sindang Marga turut dibatalkan.

2022
Pada tanggal 27 Februari 2022, Kereta api Dhoho tujuan Kertosono menabrak bus Harapan Jaya di perlintasan tanpa palang pintu di petak antara Tulungagung-Ngujang. Dalam insiden ini, masinis dan penumpang menjadi korban. 6 penumpang tewas dan 14 lainnya mengalami luka-luka.

Pada Tanggal 21 Juni 2022 pukul 10:55 WIB, sebuah Kereta Api Argo Sindoro menabrak Mobil Avanza di Perlintasan liar Walet, Tambun Selatan, Bekasi. Nahasnya, Mobil pun terseret hingga sekitar 1,2 km menjelang masuk Stasiun Tambun sehingga pengemudi pun meninggal dunia.

Baca Juga: Malam Jumat Apa Sekarang? Jumat Kliwon Januari 2024 Jatuh di Tanggal Ini

Pada tanggal 26 Juli 2022, Kereta api Lokal Merak tujuan Rangkasbitung menabrak odong-odong di perlintasan tanpa palang pintu dekat eks Halte Silebu, Kragilan, Serang. Odong-odong tersebut membawa 34 orang penumpang, 9 penumpang tewas dan 24 lainnya dan sopir mengalami luka-luka.

Pada tanggal 7 November 2022, dua KA Babaranjang yaitu KA 3056A yang ditarik lokomotif CC 205 21 20 dan CC 205 13 16 bertabrakan dengan KA 3031A yang ditarik lokomotif CC 205 13 37 dan CC 205 13 33 yang sedang berhenti di jalur 1 emplasemen Stasiun Rengas.[104] Akibatnya, keempat lokomotif yang bertabrakan mengalami kerusakan parah, 2 gerbong terbuka dari KA 3031A dan 2 KA 3056A anjlok serta 8 gerbong terbuka dari KA 3056A terguling 32 as. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, tetapi kecelakaan ini membuat seluruh perjalanan kereta api dibatalkan.

2023
Pada tanggal 30 Maret 2023, KA Turangga (KA 80) tujuan Stasiun Surabaya Gubeng dengan lokomotif CC 206 13 99 BD menabrak truk pakan ternak di petak antara Stasiun Jombang-Stasiun Sembung di Jatipelem, Diwek, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Penyebab kecelakaan ini disebabkan oleh truk yang mogok di perlintasan. Akibatnya, lokomotif CC 206 13 99 BD ringsek, dan tidak ada korban jiwa. Sehingga lalu lintas kereta api di koridor Madiun–Surabaya dari jalur selatan dan tengah Jawa mengalami tersendat imbas dari kejadian tersebut.

Pada tanggal 18 April 2023, Kereta api Jayabaya relasi Pasar Senen – Malang menabrak sebuah sedan bernomor polisi S 1649 PK di petak antara Surabayan–Lamongan di Plosowahyu, Lamongan, Lamongan. Manager Humas DAOP VIII Surabaya, Luqman Arif mengatakan bahwa mobil tersebut tertemper oleh Kereta api Jayabaya pada KM 185+2⅔ dan rusak parah dan nyaris tidak berbentuk, kejadian tersebut menewaskan 2 orang. Akibat kejadian tersebut, Lokomotif CC206 seri CC206 13 12 rusak dan diganti lokomotif depo Surabaya Pasarturi, hingga mengalami keterlambatan lebih dari 1 jam di koridor Semarang–Surabaya dari jalur utara Jawa.

Pada tanggal 19 April 2023, Sebuah mobil bernomor polisi B 1559 NCQ masuk ke jalur rel di petak antara Sumpiuh–Tambak. Sopir tersebut berinisial C yang mengemudi dari arah Purworejo, penyebab tersebut terjadi karena kesengajaan dari sang sopir hingga masuk ke rel dari arah Tambak. Setelah menyaksikan kejadian tersebut, Manager Humas Daerah Operasi V Purwokerto, Krisbiyantoro mengatakan posisi mobil tersebut bukan ditabrak kereta api, maupun tertemper. Sopir tersebut akan menabrak ke sebuah bus yang sedang melintas. Hingga sopir melakukan hal berbahaya, yakni melewati rel. Salah satu penumpang mengatakan sopir beserta penumpang yang ingin mati semua bersama. Sopir lalu banting setir ke kanan lalu melintang, setelah itu. Sopirnya langsung kabur. Polsek Sumpiuh mengetes urine dari sopir berinisial C, setelah tes urine, C positif narkoba berjenis metamfetamina dan amfetamin. Kejadian tersebut kemungkinan terjadi keterlambatan jadwal kereta api terutama pada koridor Kroya–Kutoarjo di jalur selatan dan tengah Pulau Jawa.

Pada 29 April 2023, ditemukan jasad Kasat Narkoba Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya Buddy Alfrits Towoliu. Kemungkinan jasad tersebut ditemukan di petak antara Klender Baru–Cakung, sebelum kejadian. Korban pergi dari gedung Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya dan terekam CCTV sedang pergi dan berganti baju, lalu juga terekam CCTV Stasiun Jatinegara dan beberapa titik lokasi. Hingga ditabrak kereta api dari arah Tegal. Korban diduga bunuh diri dan dibawa pulang ke kampung halamannya di Kotamobagu.

Pada 28 Juni 2023, KA Sri Tanjung relasi Ketapang-Lempuyangan tertemper sebuah mobil di Banyuwangi, Jawa Timur pada jalur rel di petak antara Argopuro-Banyuwangi Kota. Kecelakaan bermula saat sebuah mobil Honda Mobilio dengan nomor polisi P 1448 WR, yang berisi sepasang suami istri tiba-tiba masuk perlintasan jalur rel tanpa palang pintu dan berhenti. Saat itu ujung depan mobil sudah berada di tengah rel. Mobil yang tak bisa menghindar, langsung tertabrak. Akibat kejadian ini, lokomotif CC 201 83 31 yang membawa KA Sri Tanjung beberapa bagian mengalami kerusakan, salah satunya tangga dan alat perangkai.

Baca Juga: Padat Merayap, Jadwal Gilga Sahid di Bulan Januari 2024, Gildcoustic Bakal ke Cirebon di Tanggal Ini

Pada tanggal 18 Juli 2023, KA Sribilah dengan relasi Rantau Prapat - Medan tertemper sebuah mobil di jalan Marah Rusli, Kisaran, Asahan, Sumatera Utara, petak antara Hengelo-Kisaran. Kecelakaan bermula saat mobil Nissan dengan plat nomor BK 1747 RK yang berisikan 2 orang dokter hewan berjalan ragu ragu saat hendak melintasi perlintasan tanpa palang pintu, jarak yang sangat dekat mengakibatkan mobil tidak dapat menghindar dan tertabrak oleh KA Sribilah. 1 orang meninggal dalam kejadian ini dan 1 korban lainnya kritis dan langsung dilarikan ke faskes terdekat.

Pada tanggal 18 Juli 2023, KA S8 Kuala Stabas relasi Tanjung Karang - Baturaja tertemper truk bermuatan tebu dipetak antara stasiun Blambangan Pagar-Kalibalangan. Kecelakaan diakibatkan oleh kurang hati hatinya sopir truk tebu saat menyebrangi rel tanpa palang pintu. Jarak yang sudah dekat mengakibatkan truk tidak dapat menghindar dan terseret sejauh 100 meter. Lokomotif dinas CC 201 83 42r atau CC 201 120r mengalami kerusakan cukup parah dibagian ujung pendek dan seluruh as roda anjlok serta lokomotif miring ke kiri dari arah jalannya kereta. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.

Pada tanggal 18 Juli 2023, KA 112 Brantas dengan relasi Jakarta Pasar Senen - Blitar tertemper truk low bed dolly yang tersangkut di perlintasan jalan Madukoro kota Semarang yang terletak di petak antara stasiun Jerakah-Semarang Poncol. Kecelakaan disebabkan oleh sopir truk yang kurang memahami medan jalan yang dilewati yang menyebabkan trailer yang dibawa tersangkut di rel. Kecelakaan ini menyebabkan ledakan yang cukup besar akibat dari tangki bahan bakar truk yang tumpah. Lalu lintas di jalur utara Pulau Jawa koridor Cirebon–Semarang sempat tersendat akibat kejadian ini. Lokomotif CC 201 77 11 SDT atau CC 201 15 mengalami kerusakan terbakar pada bagian ujung pendek dan K1 0 80 01 BL sebagai eksekutif 1 mengalami kerusakan ringan pada bagian bogienya dan dilepas dari rangkaian. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, hanya 1 penumpang mengalami patah kaki kanan akibat panik saat akan menyelamatkan diri keluar dari kereta.

Pada 29 September 2023, KA Jayakarta 218 relasi Pasar Senen – Surabaya Gubeng menabrak sebuah forklift di Cikarang, yang mengakibatkan lokomotif CC 206 anjlok. Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, namun perjalanan kereta Jayakarta tertahan hingga 156 menit.

Pada 17 Oktober 2023, KA 17 Argo Semeru relasi Surabaya Gubeng - Gambir anjlok di KM 520+4 petak antara Wates–Sentolo di tikungan Kalimenur. Lalu KA Argo Wilis relasi Bandung - Surabaya Gubeng menyerempet rangkaian kereta anjlokan KA 17 Argo Semeru tersebut. Peristiwa ini menyebabkan kedua KA tersebut mengalami keterlambatan beserta lalu lintas kereta api di jalur selatan dan tengah Pulau Jawa koridor Kutoarjo–Yogyakarta ditutup imbas dari kejadian tersebut.

Demikianlah informasi mengenai daftar kecelakaan kereta api yang terjadi di Indonesia dari tahun ke tahun yang menelan korban jiwa.***

Editor: Nur Umar

Tags

Terkini

Terpopuler