Meski Tak Bersengketa Bakamla Berpatroli di Natuna, Laut China Naik Suhu

24 Oktober 2020, 12:22 WIB
Menteri luar negeri sedang berpidato /

UTARA TIMES – Indonesia akan terus melindungi perairan Natuna dari serangan atas konflik Laut China Selatan (LCS) yang kian memanas, karena saat ini banyak negara menyerang Tiongkok. Demikian pernyataan Menteri Luar Negeri (MENLU) RI Retno Marsudi.

"Selama pandemi, Indonesia terus melindungi perairan Natuna dari sarang konflik LCS," tambah Retno dalam press briefing Kementerian Luar Negeri RI Kamis lalu, 22 Oktober 2020.

Selain melalui penegakan hukum yang konsisten, ujarnya, Indonesia bersama besrta negara ASEAN lainnya telah mencatatkan posisi tegas tentang penolakan atas klaim maritim bertentangan dengan UNCLOS 1982 melalui korespondensi diplomatik ke Komisi PBB tentang batas landas kontinen.

Baca Juga: 7 Drama Korea dengan Soundtrack yang Wajib Ada di Playlist Kamu!

Retno menuturkan, dalam isu kedaulatan diplomasi bekerja untuk mencegah dan memagari tindakan yang dapat merugikan keutuhan wilayah NKRI.

Kemudian dalam satu tahun terakhir Indonesia telah melakukan perundingan dengan Vietnam, Malaysia, dan Palau. Total, kata dia, jumlah perundingan adalah 13 kali. Retno melanjutkan.

"Sudah terdapat kemajuan pada perundingan teritorial dengan Malaysia yang saat ini sudah dalam tahap finalisasi pada tim teknis," kata Retno.

Sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari RRI News. Laut China Selatan menjadi perairan rawan konflik setelah Beijing mengklaim hampir 90 persen wilayah di perairan itu.

Baca Juga: Mengejutkan, Paus Fransiskus Beri dukungan Kaum LGBT Berada Dalam Satu keluarga

Klaim Tiongkok tersebut tumpang tindih dengan wilayah perairan dan ZEE sejumlah negara ASEAN seperti Filipina, Vietnam,Malaysia, dan Brunei.

"Indonesia menegaskan tidak memiliki sengketa dengan Tiongkok di Laut China Selatan," pungkasnya.

Namun, aktivitas sejumlah kapal ikan dan patroli Tiongkok di ZEE Indonesia di sekitar Natuna semakin membuat khawatir Jakarta.

Sebelumnya,ketegangan dengan kapal Coast Guard Tiongkok 5204 di Laut Natuna Utara, Kepulauan Riau sempat terjadi, dilaporkan oleh Badan Laut Keamanan Laut (Bakamla). 

Pada akhirnya, KN Pulau Nipah 321 milik Bakamla berhasil mengusir kapal Tiongkok itu dari Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia, hal ini terjadi di September 2020 lalu.***

Editor: Nur Umar

Sumber: Cirebon Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler