Ridwan Kamil Tak Naikan UMP Jabar Tahun 2021, DPRD Jabar : Harus naik !

2 November 2020, 23:52 WIB
Ridwan kamil dan Oleh soleh /Anasb/

 

UTARA TIMES- Wakil ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat, Oleh Soleh mengaku sesalkan Kebijakan Pemerintah Provinsi Terkait Putusan Upah Minimal Provinsi (UMP) Tahun 2021 tidak naik.

Sebelumnya Gubernur Jawa barat menyatakan bahwa UMP tidak naik karena faktor Ketenagakerjaan yang semakin banyak di PHK.

Sebagaimana dikutip UtaraTimes.com  yang berjudul Sebanyak 500 perusahaan, putuskan PHK pekerja di Jabar, sektor manufaktur dan jasa dominan, Senin 2 November 2020.

Baca Juga: Mitsubishi Xpander Hybrid Bakal Meluncur, Catat Waktunya

"Jadi kalau upahnya dinaikkan kami khawatirkan sudah 500 perusahaan melakukan PHK kalau dinaikkan akan ada banyak perusahaan yang memPHK lagi," kata Emil, sapaannya.

Sedangkan menurut Dewan Provinsi Asal Tasikmalaya ini mengatakan bahwa UMP sebagai dasar kesepakatan bersama dalam undang undang ketenagakerjaan yang mestinya di revisi untuk naik bukan turun apalagi stagnan.sebagaimana dilansir dari PRFMnews.id

Baca Juga: Exit Permit Salah Satu Syarat Administrasi Kepulangan Habib Rizieq Telah Diterbitkan Arab Saudi

" Karena pada dasarnya UMP itu merupakan kesepakatan bersama dalam Undang-udang Ketenagakerjaan, yang menyebut setiap tahun harus ada revisi UMP. Revisi tersebut tentu terkait kenaikkan bukan penurunan atau stagnan," tuturnya saat On Air di Radio PRFM 107.5 News Channel, Senin 2 November 2020.

Baca Juga: Membludak Pendaftar Kartu Prakerja Gelombang 11 Melebihi Kouta

Padahal, kata Oleh, UMP seharusnya mengalami perubahan dalam artian naik setiap tahun, sesuai dengan yang telah diatur dalam Undang-undang Ketengakerjaan Nomor 13 Tahun 2003.

Dalam hal ini Ridwan Kamil menegaskan bahwa faktor yang menjadi alasan untuk tidak menaikan UMP adalah perusahaan akan semakin banyak mem-PHK pekerjanya.

Baca Juga: Muncul kembali Isu dalang Aksi 212 Yang digelontorkan 100 M, Luhut Laporkan Ke Jokowi

Sebab menurutnya Provinsi Jawa Barat dan Banten adalah provinsi dengan jumlah perusahaan manufaktur terbanyak Se- Nasional. Dan banyak juga warga Jawa Barat yang bekerja di sektor tersebut.

"Itulah kenapaupah minimum provinsi Jawa Barat tidak dinaikkan mengikuti surat edaran dari Kementerian tenaga kerja" Tuturnya

Baca Juga: Tren usaha di masa pandemi, Tanaman Hias Makin Meroket, berikut daftar harganya

Ia menambahkan "Jadi di Pulau Jawa ini yang paling banyak industri itu di Jawa Barat dan Banten. Jadi kita dan Banten sama-sama mengalami banyak pabrik yang industrinya terdampak" pungkasnya ***

 

 

Editor: Anas Bukhori

Sumber: PRFM News

Tags

Terkini

Terpopuler