27 Proyek Dengan Nilai Rp 32 T Siap Digarap di Jabar

17 November 2020, 21:55 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil membuka West Java Investment Summit (WIJS) 2020 dari Hotel Savoy Homann Kota Bandung, Senin (16/11/20). (Foto: Pipin/Humas Jabar) /awangmuda/humas jabar

UTARA TIMES - (WJIS) atau West Java Investment Summit 2020 resmi diluncurkan oleh pemerintah provinsi Jawa Barat pada hari Senin, 16 November 2020 kemarin, di hotel Savoy Homann Bandung.

Acara tersebut menjelaskan akan adanya 27 proyek yang siap digarap investor dengan nilai sebesar Rp 32 triliun.

Sebagaimana diungkapkan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Jawa Barat merupakan provinsi yang potensial untuk penanaman modal dan masih menjadi salah satu yang terdepan menawarkan potensi ekonomi. Seperti dikutip dari Pikiran-rakyat.com.

Baca Juga: Ditengah Pandemi, Indonesia Dinilai Berpeluang Lakukan Akselerasi Ekspor Produk Dan Jasa Halal

"Telah tersedia 21 proyek investasi yang akan ditawarkan secara langsung dalam event promosi ini, yang diselenggarakan secara kombinasi secara Hybrid dari total 30 proyek yang ditawarkan dengan total nilai investasi lebih dari Rp33,6 triliun," kata Perry.

Selain itu, pada hari pertama WJIS 2020, sebanyak lima Memorandum of Understanding (MoU) atau Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara pihak yang melaksanakan siap diteken dengan nilai investasi sekitar Rp4,10 triliun atau sekitar 293 juta dolar Amerika Serikat (AS).

Beberapa berasal dari PT Jasa Sarana dan Aspen and Docta Proprietary Limited, PT Gobel Internasional, PT Sarana Multi Infrastruktur, dan PT Indonesia Infrastructure Finance.

Baca Juga: TXT Kembali dengan Luncurkan Rilis Abum Baru 'Blue Hour'

WJIS 2020 kali ini dilaksanakan berbeda dari tahun sebelumnya. Pandemi COVID-19 membuat acara yang diikuti sebanyak 700 investor ini dilangsungkan melalui telekonferensi secara online.

Potensi beberapa wilayah di Jabar memiliki banyak alasan yang sangat kuat bagi para investor untuk menanamkan modal, meskipun saat ini masih dalam situasi pandemi COVID-19.

“Terlebih yang paling penting adalah infrastruktur berkualitas bisa hadir di Provinsi Jabar,” ucap Gubernur saat menjadi keynote speaker pada acara WJIS 2020.

Baca Juga: Dimalam Anugerah People's Choice Awards BTS Borong 4 Penghargaan

Sedangkan Kepala BI Provinsi Jawa Barat, Herawanto mengatakan WJIS 2020 merupakan momen tepat untuk menyiapkan fondasi kuat setelah pandemi COVID-19.

Menurut catatan BI, pertumbuhan ekonomi Jabar mengalami perbaikan dari asalnya triwulan II/2020 minun 11 persen kini di triwulan III minus 8,95 persen.

"Kuncinya ada di pemerintah kabupaten/kota, bagaimana mereka menyediakan regulasi yang mempermudah proyek-proyek ini,” kata Herawanto.

Baca Juga: Wacana Penghapusan Premiun Dinilai Positif

Kemudahan berinvestasi yang di antaranya dilakukan melalui adaptasi kebiasaan baru, otomatis akan mendorong tingkat konsumsi rumah tangga.

“Dengan realisasi atau investasi cepat, akan meningkatkan konsumsi rumah tangga yang sebelumnya anjlok atau minus 5,92 persen, tapi setelah pelonggaran PSBB menjadi minus sekitar 2 persen," kata Herawanto.

Baca Juga: Guru Non PNS, Penjaga Sekolah Di Jabar Akan Dapat Rumah Bersubsidi

Kepala Dinas PMPTSP Provinsi Jabar Noneng Komara Nengsih optimistis kegiatan WJIS tahun ini dapat mengulangi kesuksesan kegiatan serupa pada tahun 2019 walaupun berada di tengah wabah pandemi covid 19. Beragam cara dilakukan oleh Dinas PMPTSP jabar untuk mempromosikan investasi di Jawa Barat ,noneng pun menegaskan bahwa target dari BKPM Rp99 triliun tapi sudah tercapai sampai triwulan ini mencapai Rp87 triliun.***

Editor: Nur Umar

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler