Data Kasus Covid-19 di Indonesia Diragukan Dunia, Fahri Hamzah hingga Fadli Zon Kompak Sampaikan Kritik Ini

- 26 Juli 2021, 14:45 WIB
 Data Kasus Covid-19 di Indonesia Diragukan Dunia, Fahri Hamzah hingga Fadli Zon Kompak Sampaikan Kritik Ini
Data Kasus Covid-19 di Indonesia Diragukan Dunia, Fahri Hamzah hingga Fadli Zon Kompak Sampaikan Kritik Ini /Instagram/@fahrihamzah

UTARA TIMES – Data kasus Covid-19 di Indonesia diragukan dunia. Salah satunya oleh lembaga penelitian Centre for Mathematical Modelling of Infectious Diseases (CMMID) London, Inggris.

Menanggapi diragukannya data Covid-19 di Indonesia tersebut, politikus Fahri Hamzah dan Fadli Zon sama-sama memberikan kritik terhadap pencatatan angka kasus dan kematian di masa pandemi ini.

Fahri Hamzah menyampaikan kritik terkait data Covid-19 di Indonesia melalui akun Twitter pribadinya, @Fahrihamzah pada Senin, 26 Juli 2021.

Baca Juga: Pengusaha Rumah Makan di Jakarta Keluhkan Aturan 20 Menit Makan, Pengusaha: Orang Makan Kok Buru-Buru

“Sekarang kita menyaksikan dunia meragukan data kesehatan kita (Indonesia),” tulis Fahri Hamzah dikutip Utara Times dari Twitter @Fahrihamzah.

Menurut Fahri Hamzah, media-media asing mengungkap badai Covid-19 di Indonesia lantaran sedari awal kredibilitas mengenai data tersebut memang rendah.

“Media-media asing mengungkap bahwa badai Covid-19 ini terjadi karena sejak awal kredibilitas data kita memang rendah,” ungkap Fahri Hamzah.

Baca Juga: PPKM Level 4 Diperpanjang Hingga 2 Agustus 2021, Waketu MPR Dukung Penuh Pemerintah

Menurut Fahri Hamzah, hal tersebut disebabkan oleh tidak adanya data penduduk secara digital.

“Ini semua berakar pada tak adanya data penduduk digital. (Apalagi kalau bisa realtime),” kata Fahri Hamzah.

Sementara itu, Fadli Zon menambahkan bahwa data yang berantakan seringkali karena kepentingan politik, ekonomi, bisnis dan lainnya.

Baca Juga: PPKM Level 4 Dimulai, Ridwan Kamil : Alhamdulilah, Ada 11 Daerah di Jawa Barat Membaik

Fadli Zon juga membeberkan contoh data apa saja yang kadangkala dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan tersebut.

“Data yang berantakan seringkali jadi instrumen berbagai kepentingan politik, bisnis, ekonomi, sosial, dst,” katanya.

“Data penduduk, data KPU, data kemiskinan, data bansos, data produksi dan impor beras, data kesehatan, data kasus positif, data kematian, data testing, data oksigen, data obat, dst.,” ungkap Fadli Zon dikutip Utara Times dari Twitter @fadlizon pada Senin, 26 Juli 2021.

Baca Juga: Fadli Zon Komentari Postingan Mahfud MD di Twitter: Tak Perlu Didramatisir Seperti Sinetron Ikatan Cinta

Sebelumnya, CMMID membagikan hasil penelitiannya yang menunjukkan bahwa Indonesia melaporkan kasus Covid-19 baru dua persen. Sementara sisanya belum dilaporkan karena tingkat pengujiannya minim.

Oleh sebab itu, berbagai pihak dunia meragukan data Covid-19 di Indonesia. Hal ini direspon oleh Fahri Hamzah dan Fadli Zon.***

Editor: Nur Umar


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah