Apa itu Clungup Mangrove Conservation? Simak Keterangan Lengkapnya

- 27 Desember 2022, 19:20 WIB
Apa itu Clungup Mangrove Conservation? Simak Keterangan Lengkap di Sini
Apa itu Clungup Mangrove Conservation? Simak Keterangan Lengkap di Sini /Pixabay/kmarius

UTARA TIMES - Berikut informasi tentang Clungup Mangrove Conservation itu apa. 

Clungup Mangrove Conservation merupakan kawasan konservasi hutan mangrove di Pantai Clungup Desa Sitiarjo, Kabupaten Malang.

Bahkan Clungup Mangrove Conservation menjadi kawasan hutan mangrove terbesar dan terluas di Kabupaten Malang.

Gerakan Clungup Mangrove Conservation inisiatif dari masyarakat karena melihat kerusakan hutan mangrove.

Baca Juga: Viral, Suami Kepergok Selingkuh dengan Ibu Mertua Sendiri, Wanita Ini Curhat di Tiktok

Hutan mangrove di Pantai Clungup mengalami kerusakan akibat kegiatan eksplotasi yang dilakukan masyarakat sekitar.

Sejak masa orde baru (orba) hingga masa reformasi masyarakat memiliki kebebasan yang tidak terbatas untuk menebang mangrove.

Masyarakat memanfaatkan mangrove untuk diambil kayunya dan alih fungsi lahan ke pertanian.

Adapun kerusakan hutan mangrove di sepanjang Pantai Clungup mencapai seluas 81 hektar.

Baca Juga: Prediksi Clermont vs Lille di Liga Prancis: Prediksi Skor, H2H, Kabar Tim, dan Susunan Pemain

Seiring berjalannya waktu, dampak dari penebangan mangrove mulai dirasakan oleh masyarakat.

Pada tahun 1998, Pantai Clungup mengalami krisis mangrove yang berakibat pada abrasi pantai.

Lalu hilangnya biota laut, kerusakan ekosistem, dan berkurangnya dataran di pesisir Pantai Clungup.

Pada tahun 2005, Lembaga Swadaya Masyarakat Bhakti Alam Sendang Biru (LSM BASB) melakukan rehabilitasi di kawasan hutan mangrove Pantai Clungup.

Edukasi terhadap masyarakat pun dilakukan untuk menjaga kelestarian dan pentingnya hutan mangrove terhadap ekosistem Pantai Clungup.

Baca Juga: Kalender Jawa Hari Ini, Rabu 28 Desember 2022 Lengkap Dengan Penjelasan Keistimewaan Weton Rabu Pon

Pada tahun 2012, LSM BASB membentuk program yang bernama Clungup Mangrove Conservation.

Inisiatif tersebut digagas dan digerakan oleh Saptoyo yang merupakan ketua LSM BASB.

Untuk melakukan konservasi, LSM BASB melakukan perekrutan anggota mulai dari masyarakat sekitar hingga masyarakat luar Sitiarjo.

Setelah Clungup Mangrove Conservation berjalan dengan baik, 73 hektar hutan mangrove sudah kembali tumbuh.

Untuk selebihnya, delapan hektar tidak berhasil dikembalikan karena sudah menjadi lahan pertanian masyarakat.

Baca Juga: Viral, Suami Kepergok Selingkuh dengan Ibu Mertua Sendiri, Wanita Ini Curhat di Tiktok

Terdapat setidaknya delapan jenis mangrove di Clungup Mangrove Conservation antara lain:

- Teruntun (aegiceras corniculatum).

- Tanjang merah (bruguiera gymnorrhiza).

- Mentigi (ceriops tagal).

- Bakau kacang (Rhizophora apiculata).

- Bakau hitam (Rhizophora stylosa).

- Buta-buta (exoecaria agallhoca).

Baca Juga: Jangan Heran, 3 Shio Ini Rezekinya Akan Terus Mengalir di Tahun 2023 dengan Warna Keberuntungan Ini

- Nyiri hutan ( xylocarpus granatum).

LSM BASB akhirnya membuka Clungup Mangrove Conservation sebagai wisata edukasi konservasi.

Dengan peraturan ketat salah satunya pemantauan potensi sampah yang dikeluarkan pengunjung.

Serta membatasi jumlah pengunjung (khusus Pantai Tiga Warga) sejumlah 100 orang dalam sehari.

Demikian informasi tentang Clungup Mangrove Conservation keterangan lengkap.***

Editor: Anas Bukhori


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah