Network
Southampton yang berada di urutan kedelapan, yang mengalahkan Liverpool pada pertandingan terakhir mereka, tidak beruntung ketika tendangan jarak jauh Stuart Armstrong masih membentur mistar gawang saat tim tamu menekan untuk menyamakan kedudukan.
Tapi Leicester, yang memulai dengan lambat, pantas mendapatkan tiga poinnya.
"Kemenangan yang luar biasa bagi kami. 25 menit pertama saya pikir kami menjaga jarak secara sosial, kami tidak berada dalam jarak dua meter dari mereka," kata Rodgers kepada BT Sport sebagaimana dikutip dari ESPN.
Baca Juga: Deddy Corbuzier Singgung Mbak You Sebut Ramalannya Teori Tong Sampah,'Mending Nonton Nari di Tiktok'
"Babak kedua kami jauh lebih baik dan seharusnya mencetak lebih dari dua gol. Pada saat yang sama kami bertahan dengan baik," lanjutnya.
Southampton, tanpa striker Danny Ings yang diisolasi setelah dinyatakan positif COVID-19, adalah tim yang lebih tajam sejak awal dan bisa saja unggul ketika Che Adams memaksa kiper Leicester Kasper Schmeichel beraksi.
Di ujung lain, Barnes hampir menyelesaikan langkah cerdik Leicester tetapi tembakannya terlampau lemah untuk digagalkan oleh Jan Bednarek sebelum mencapai garis gawang.
Baca Juga: Soal Pengancaman Vaksinasi, Wamenkum HAM Eddy Hiariej Kena Semprot Rocky Gerung : Itu Aneh!
Leicester memimpin pada menit ke-37 ketika Maddison menggulingkan Bednarek di tepi area penalti sebelum masuk ke dalam kotak penalti. Ruang tembaknya tampak sangat sempit tetapi dia melepaskan sepakan keras yang melewati McCarthy - merayakannya dalam gaya jarak sosial yang baru dengan jabat tangan imajiner.
Southampton hampir menyamakan kedudukan sebelum turun minum ketika bek kiri Ryan Bertrand menghalau bola dan membidik dengan tendangan keras yang dikalahkan Schmeichel untuk menghasilkan sepak pojok.
