Aparat Tembakan Gas Air Mata, Inilah Kronologi Kericuhan Kanjuruhan yang Menewaskan 187 Jiwa

- 2 Oktober 2022, 20:04 WIB
Aparat Tembakan Gas Air Mata, Inilah Kronologi Kericuhan Kanjuruhan yang Menewaskan 187 Jiwa
Aparat Tembakan Gas Air Mata, Inilah Kronologi Kericuhan Kanjuruhan yang Menewaskan 187 Jiwa / Antara Foto/ Ari Bowo Sucipto

Sampai pada dititik pertandingan babak pertama selesai, di sela waktu istirahat pemain, terjadi sedikit kericuhan sebanyak 2-3 kali di tribun 12-13 yang mana masih bisa ditanganin pihak berwenang.

Baca Juga: Profil dan Biodata Anne Buijs, Spiker Andalan Belanda di Ajang World Championship FIVB 2022

Babak ke-2 berlanjut dan tim Persebaya berhasil mencetak golnya yang ke-3 dan membuat Arema FC semakin tampil menyerang menggempur gawang Persebaya, tapi tidak ada gol yang tercipta.

Hingga saatnya peluit akhir dibunyikan Arema tidak bisa menambah golnya, dan harus menerima kekalahan.

Pada titik inilah, awal mula tragedi dimulai. Setelah peluit dibunyikan, para pemain Arema tertunduk lesu dan kecewa.

Pelatih Arema dan Manager tim mendekati tribun timur dan menunjukkan gestur minta maaf ke supporter.

Disisi lain, ada satu orang supporter dari arah tribun selatan nekat masuk mendekati Sergio Silva dan Maringa untuk memberikan motivasi dan kritik kepada mereka.

Baca Juga: Sedang Tayang! Link Live Streaming Siaran Langsung Man City vs Man United di Liga Inggris 2022

Tak sampai disitu, ada beberapa oknum lagi yang ikut masuk untuk meluapkan kekecewaannya kepada pemain Arema dan terlihat John Alfarizie mencoba memberi pengertian kepadan oknum-oknum tersebut.

Melihat hal tersebut, semakin banyak para supporter dari berbagai sisi tribun yang berdatangan ke lapangam untuk meluapkan kekecewaannya ke pemain Arema yang membuat kondisi stadion Kanjuruhan semakin ricuh.

Halaman:

Editor: Rosma Nur Riana


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah